Mercy Barends mengungkapkan  masih banyak desa-desa di Provinsi Maluku yang belum teraliri listrik.  Di tahun 2017 saat kegiatan kunjungan ke Maluku, dirinya menemukan data dari pihak PLN yang menyebutkan ada sebanyak 400 desa yang belum teraliri listrik.

Dari hasil peninjauan dan kunjungan  Kerja Komisi VII DPR RI,  di Maluku, diperoleh beberapa penyebab terjadinya kelambatan suplay listrik tersebut.

“Daerah kita memiliki geografis yang sangat sulit, jadi moblitas logistik barang dan jasa itu memang berat serta tidak mudah membawa peralatan barang dan alat untuk memasang instalasi listrik yang ada di daerah tersebut tidak mudah,” ujarnya.

Tak Gentar di Ruang Rapat

Sosok Mercy Barends dengan ketulusannya berjuang untuk Maluku makin terlihat begitu nyata. Sebagai anggoat DPR RI Mercy telah memainkan perannya begitu besar. Tentu posisinya sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P membuat perjuangannya untuk Maluku begitu kuat.

Sebut saja  dalam rapat kerja Komisi VII DPR RI  bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang digelar 22 Maret 2021 lalu. Mercy begitu getol menyurakan kepentingan Maluku. Lagi-lagi soal elektrifikasi di Maluku yang dinilainya sangat memprihatinkan.

Dalam kesempatan itu, politsi PDI-P Maluku ini menyinggung terkait dengan ketersedian sebanyak 56 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sudah dibangun sejak tahun 2017 – 2019, berupa jaringan listrik dan rumah pembangkit, namun sampai saat ini belum tersedia mesin pembangkitnya.

“Ada sebanyak 56 unit PLTD yang dibangun di Maluku saat program Indonesia Terang yang dicanangkan Presiden RI berlangsung di tahun 2017. Puluhan PLTD itu belum tuntas, karena hanya berupa rumah mesin dan jaringan listrik, sementara mesin pembangkitnya belum tersedia. Saya minta kejelasan Pak Menteri menyikapi masalah ini,” tandas Mercy.

Menurut Mercy, pembangunan jaringan listrik dan rumah-rumah mesin pembangkit hasil dari Program Indonesia Terang itu sampai saat ini sudah tersedia di sejumlah wilayah di Maluku. Terutama di sejumlah kawasan terluar. Namun, keberadaan fasilitas-fasilitas itu belum dapat difungsikan, karena mesin-mesin yang seharusnya didatangkan sampai saat ini belum juga disediakan.

“Saya punya bukti dokumentasi berupa foto-foto yang saya peroleh saat kunjungan reses ke sejumlah daerah. Kondisinya sekarang tiang-tiang listrik yang dibangun itu kondisinya ada yang sudah miring, karena tidak terurus. Saya bisa tunjukan saat ini,” bebernya dengan raut muka yang sedih.

Mercy meminta penjelasan dari Menteri ESDM terkait dengan penuntasan ketersediaan sejumlah fasilitas tersebut dalam pemenuhan elektrifikasi di Maluku.