Hal ini disebabkan masyarakat masih berpikir tentang keberadaan stasiun pengisian mobil listrik yang masih minim, sehingga membuat masyarakat ketakutan jika baterai kendaraan listriknya kehabisan daya sebelum mereka sampai di tujuan.

Kini mobil listrik telah banyak diciptakan dan dikembangkan oleh pabrikan-pabrikan mobil terkenal diberbagai negara termasuk Indonesia.

Mobil listrik konvensional dan mobil listrik solar cell kini juga telah dikembangkan dan dikombinasikan dengan komponen-komponen detail elektronika yang memiliki peran penting dalam pemakaian dan penggunaannya.

Salah satunya adalah komponen sensor elektrodinamika  yang dipakai dan dirangkaikan untuk pemisah atau pemilih charger baterai kendaraan sesuai dengan yang diinginkan.

Semua ini dilakukan agar perancangan kendaraan sesuai dengan mekanisme pengelolaan manajemen konsumsi dan penggunaan energi kendaraan itu sendiri demi menghemat pemakaian daya selama mobil bekerja.

Seperti halnya mobil berbahan bakar minyak pada umumnya, mobil listrik juga dilengkapi dengan panel indikator yang berfungsi sebagai sarana informasi penting bagi pengemudi.

Selain itu,  untuk mengetahui kondisi kendaraan secara langsung saat berkendara sehingga pengemudi merasa nyaman dan aman serta dapat melakukan tindakan dengan cepat dan tepat ketika terjadi sesuatu pada kendaraanya.

Misalnya, untuk mengetahui kecepatan laju kendaraan, indikator kapasitas baterai, jarak yang masih dapat ditempuh, suhu mesin, indikator lampu utama, lampu sein, dan indikator lainnya.

Adapun sebuah mobil listrik memiliki dua sistem penunjangnya, yaitu sistem mekanik dan sistem elektronik. Sistem mekanik adalah sistem yang berhubungan dengan chasis, gas dan pengereman, serta sistem stering, sedangkan sistem elektronik adalah sebuah sistem yang berhubungan dengan motor listrik, sensor-sensor monitoring, dan pemilihan charger pada mobil listrik ini.

Selain aspek positifnya, hal-hal lain yang dianggap masyarakat sebagai kendala dalam kepemilikan mobil listrik adalah harus memperbesar daya listrik rumah.

Selain itu mobil listrik masih dibatasi oleh jarak tempuh dan kecepatannya, karena sebagian besar mobil listrik yang saat ini telah diproduksi, jangkauannya masih sekitar 160 km.

Alhasil, mobil listrik saat ini masih kurang pas digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Disamping itu waktu/durasi pengisian baterai memakan waktu lama cukup lama. Jika mobil konvensional hanya perlu mengisi BBM beberapa menit, bahkan kurang dari lima menit hingga tangki penuh, pengisian daya baterai mobil listrik bisa memakan waktu antara 4-6 jam hingga penuh.