Masyarakat juga belum terbiasa dengan mobil listrik yang nyaris tidak bersuara, sehingga mereka masih menyukai mobilnya mengeluarkan suara baik itu dari mesin atau knalpot. Sisi negatif lainnya, pada umumnya kebanyakan mobil listrik yang saat ini tersedia berukuran sedang sampai kecil sehingga kapasitas muatnya sangat terbatas.

Oleh karena itu, mobil listrik dianggap belum pas jika digunakan untuk kendaraan keluarga. Selain itu, mobil listrik saat ini hanya bisa dinikmati di wilayah kota-kota besar saja, karena sistem kelistrikannya lebih stabil jika dibandingkan dengan sarana kelistrikan pada wilayah perkotaan kecil dan kabupaten yang pada umumnya kondisi sarana kelistrikannya masih kurang stabil. 

Kemudian meskipun ramah lingkungan, masih banyak negara belum memberikan insentif untuk menurunkan pajak mobil listrik. Alhasil mobil listrik saat ini tetap masih mahal dan hanya bisa dinikmati kalangan orang berpendapatan tinggi.

Ada kabar yang cukup menggembirakan, pemerintah telah menetapkan revitalisasi perhatian pengelola negara terhadap Permenristekdikti No. 13 yang telah ada sejak Tahun 2015.

Regulasi ini mengatur tentang Rencana Strategis Kemenristekdikti Tahun 2015-2019 yaitu berkaitan dengan penyelenggaraan fasilitas penelitian Iptek yang berhubungan dengan Pangan dan Pertanian, Energi Baru dan Terbarukan, Kesehatan dan Obat, Transportasi dan Telekomunikasi, Informasi dan Komunikasi, Teknologi Pertahanan dan Keamanan.

Termasuk pengembangan lebih maju PLN dengan sasaran membangun pembangkit listrik yang dapat menghasilkan daya 35 ribu watt diberbagai daerah yang dikhususkan untuk pasokan kebutuhan mobil listrik nasional.

Fasilitas ini akan dikembangkan PLN dengan membangun Sarana Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang akan diletakkan di lokasi-lokasi strategis pada berbagai kota besar.

Untuk itu, semua komponen pemerintah daerah diminta membantu dan mendukung pengembangan mobil Listrik demi mendukung program pemerintah pusat yang berhubungan dengan konservasi energi.

Provinsi Jawa Timur khususnya kota Surabaya telah melakukan hal ini dengan melakukan berbagai inovasi dan penelitian mobil listrik  berpusat di ITS (Institut Tekhnologi Surabaya) yang bukan tidak mungkin dapat memproduksi mobil listrik nasional secara massal.

Pemerintah kota Surabaya bahkan juga membuat program Green City yang salah satu komponen pendukungnya adalah mobil listrik ini. Pemerintah akan senantiasa mendukung penelitian mobil listrik nasional agar negara kita tidak tertinggal jauh dari negara-negara lain yang sudah mulai memproduksi mobil listrik secara masal.

Selamat datang mobil listrik, selamat memasuki era baru dunia otomotif (*)