BERITABETA.COM, Ambon — Seorang nelayan asal Batu Jungku, Kabupaten Buru bernama Arifin Waiulung (50) dilaporkan hilang kontak saat melaut di sekitar perairan Batu Jangku pada Senin 20 Januari 2024 hingga kini belum ditemukan.

Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafa dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Kamis malam (23/1/2025) menjelaskan, pada hari ketiga operasi SAR, Tim SAR gabungan kembali melanjutkan operasi pencarian terhadap nelayan tersebut menggunakan longboat milik warga dan Speedboat Polairud Polda Maluku.

"Tim SAR gabungan sekitar pukul 7 pagi bergerak melakukan pencarian disejumlah titik koordinat pada SAR MAPS," jelas Muhamad Arafa.

Arafa mengungkapkan, beberapa jam pencarian korban, beredar informasi bahwa korban ditemukan di Pulau Sanana, Provinsi Maluku Utara (Malut).

Ia mengaku, Tim SAR gabungan yang mendapat informasi tersebut kemudian melakukan koordinasi dengan Unit Siaga SAR Sanana guna mengecek kebenaran informasi tersebut.

"Setelah dilakukan pengecekan oleh Personel Unit Siaga SAR Sanana, informasi tersebut tidak benar adanya. Tim SAR Gabungan kemudian kembali melanjutkan ops pencarian korban hingga sore hari, namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafa menerangkan, korban pergi melaut menggunakan longboat di sekitar perairan Batu Jungku pada 20 Januari 2025, namun hingga sore hari sekitar pukul 17.00 WIT korban belum kunjung kembali.

"Korban pergi melaut sejak tanggal 20 Januari menggunakan longboat di sekitar perairan Batu Jungku, namun hingga sore hari pukul 17.00 WIT, korban diketahui tak kunjung kembali," jelas Muhamad Arafa.

Dia mengungkapkan, pada pencarian hari kedua, tim SAR gabungan melanjutkan pencarian terhadap nelayan tersebut menggunakan speedboat Polairud Polda Maluku dan Longboat masyarakat.

"Tim SAR gabungan sekitar pukul 07.40 WIT bergerak menuju sejumlah titik koordinat sesuai SAR Maps guna melakukan operasi pencarian," ungkapnya. (*)

Editor : Redaksi