“Ini langkah-langkah cepat yang komprehensif, kita mencoba  tekan harga kebutuhan warga di Kota Ambon secara khusus dan di Maluku secara umum,"kata Basalamah.

Dia mengaku, Operasi Pasar mulai digelar Selasa hari ini, hingga Selasa (13/9/2022) mendatang.

"Jadi akan berlangsung selama 1 minggu kedepan. Nantinya akan ada evaluasi dari Tim Inflasi Maluku dan Kota Ambon,” beber dia.

Semnetara itu, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Maluku,  gelar operasi pasar kendalikan Inflasi.

"Di Kota Ambon, sesuai  data di bulan Agustus 2022 tingkat inflasi tinggi dan melebihi tingkat Inflasi rata-rata nasional. Dan yang paling penting bagaimana kita  berusaha lakukan intervensi pemerintah kendalikan laju inflasi. Jadi kita apresiasi,"kata Wattimena.

Dia mengaku, tugas dan kewenangan Kota Ambon, yakni berkoordinasi denggan TPID Maluku, untuk terus menekan Inflasi di Kota Ambon dan Maluku.

"Kota Tual dan Ambon, biasanya menjadi sumbang Inflasi. Memang ada  kebutuhan pokok naik drastis. Suplai kurang masuk di Kota Ambon. Juga ada gagal panen. Ini yang  pengaruhi tingkat  Inflasi,"papar Wattimena yang juga menjabat Sekreraris DPRD Provinsi Maluku.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Bakti Artanta mengaku, Operasi Pasar digelar sesuai arahan Presiden Joko Widodo soal tingginya Inflasi, sinergitas TPID pusat, Maluku, dan kota Ambon.

"Kita berharap operasi pasar terus didigelar agar jaga menjaga stabilitas dan dapat mengendalikan  harga kebutuhan pokok karena Ini bagian dari sinergitas kita jaga pasokan di pasar," tambah Artanta (*)

Pewarta : Febby Sahupala