PKS Bedah Dapil, Saadiah Serukan Kader PKS Ambil Spirit Perjuangan Sultan Mahmed II
BERITABETA.COM, Ambon – Wakil Ketua BPW Indonesia Timur DPP PKS, Saadiah Uluputty ST, menyeruhkan kepada kader PKS se – Maluku untuk mengambil spirit perjuangan dari Sultan Mahmed II yang merupakan Sultan ke-7 dari Turki Utsmani.
Spirit itu terkait achievement (pencapaian) yang luar biasa dari Sultan Mehmed II yang saat itu baru berusia 20 tahun, namun mampu menaklukan konstantinopel, pada pada 1451.
“Maka diusia PKS yang ke- 20, adalah masa- masa untuk mencetak kemenangan sesuai dengan tema Bedah Dapil kita yaitu Menang Pemilu 2024,” ungkap Saadiah dalam sambutannya pada kegiatan Bedah Dapil yang digelar Kantor DPW Maluku, Rabu (13/10/2021).
Di hadapan Sekertaris BP3 DPP PKS, Ode Rahmat dan Sukarno serta Pengurus DPW Maluku dan Pengurus DPD PKS se - Maluku yang dadir dalam kegiatan ini, Politis PKS Maluku ini menguraikan, Sultan Mahmed II atau yang dikenal Muhammad AlFatih adalah seorang Panglima muda yang mampu mengalahkan satu Kekaisaran yang hampir 500 tahun lamanya berkuasa.
Kata Saadiah, Konstantinopel memiliki benteng pertahanan yang sangat kuat bahkan terdiri dari tiga lapis, sehingga saat itu hampir tidak mungkin ditembus. Tapi apa yang terjadi? Sultan Mehmed yang lahir pada 30 Maret 1432 dan wafat 3 Mei 1481 itu, tidak kehilangan akal.
“Ia menyusun strategi untuk bisa membongkar pertahanan Konstantinopel. Itulah spirit kita saat ini, harusnya kisah Sultan Mehmed dapat menjadi inspirasi bagi semua kader PKS,” urainya.
Sehari sebelum berjalannya strategi itu, Sultan Mehmed memerintahkan semua tentaranya untuk berpuasa pada siang hari dan shalat Tahajud pada malam harinya, untuk meminta kemenangan kepada Allah.
Alhasil, Mehmed II berhasil membawa kemenangan dengan menaklukkan Konstantinopel dan memimpinnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Ia melindungi seluruh rakyat di sana, baik Muslim maupun non-Muslim,” tandasnya.
Saadiah menambahkan, sejarah Turki Utsmani dibawah komando Sultan Mehmed yang dikisahkan, serupa dengan sejarah yang terjadi di Maluku. Maluku, memiliki akar sejarah Islam dari kesultanan dan kerajaan. Bahkan, kata Saadiah nama Maluku yang berasal dari kata Al-Mulk yang artinya kerajaan.
“Kita bisa lihat peninggalan masjid tua di Kaitetu Jasirah Leihitu. Masjid ini dibangun tahun 1414 M. Itu berarti bahwa mesjid ini dibangun sebelum lahirnya Sultan Mehmed atau Muhammad Alfatih,” urainya.
Untuk itu, kata Anggota DPR RI dapil Maluku ini, ada keimanan yang menghujam, ada visi seorang pemimpin dan ada strategi.
“Maka untuk memenangkan pertarungan ini, marilah kita ambil spirit Alfatih sebagai seorang penakluk sejarah,” ajaknya menutup sambtannya (*)
Pewarta : Edha Sanaky