“Terima kasih atas semua upaya baik yang telah dilakukan oleh Tim Ekspedisi EIGER dan Jazirah. Sesi berbagi ini akhirnya bisa menjadi ruang mendengarkan dan memberikan masukan-masukan dari dan untuk Tim ekspedisi EIGER. Terima kasih kawan-kawan komunitas yang telah hadir, menyimak, memberi pernyataan dan pertanyaan. Untuk menebalkan lagi data tentang lanskap, musim dan keberagaman di Maluku,” ungkap Theo.

Sesi berbagi ini pun mengundang berbagai tokoh penting, yakni Prof. Mercy Papilaya, M.Pd, (Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pattimura), Aditya Retraubun (Ketua Himpunan Pramuwisata Maluku), dan Edi Likumahua (Kele Project). Ketiga tokoh sentral ini hadir sebagai pembicara sekaligus undangan dari Jazirah—Timur Labuhan Kata untuk berbagi perspektif dan turut menebalkan temuan-temuan Tim Ekspedisi EIGER.

“Harapan kami untuk EIGER, semoga rangkaian pra hingga ekspedisi kelak bisa merekam secara utuh tema tentang alam, musim, dan identitas masyarakat Maluku. Bagaimana temuan-temuan tersebut bisa menjadi benang merah antara nilai sosial dan budaya Maluku, juga kedalaman hubungannya dengan alam yang membentang di seluruh Maluku,” pungkas Theo (*)

Editor : dhino.p