Saadiah Uluputty Ajak Masyarakat Tual Suarakan Perspektif Daerah dalam RUU BPIP
BERITABETA.COM, Tual - Anggota DPR RI Dapil Maluku Saadiah Uluputty, ST menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat daerah dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (RUU BPIP).
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Partisipasi Bermakna RUU BPIP yang berlangsung di Aula Kantor Wali Kota Tual, Jumat (24/10).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Ormas, OKP Cipayung Plus, tenaga pendidik, perwakilan dinas, tokoh masyarakat, dan mahasiswa, yang bersama-sama memberikan pandangan dari perspektif masyarakat lokal Maluku Tenggara.
Saadiah menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila harus dihidupkan melalui budaya dan karakter masyarakat daerah, bukan hanya melalui regulasi.
“Pancasila akan kuat jika tumbuh dari akar nilai masyarakat. Di Maluku, kita punya kearifan lokal seperti pela gandong dan budaya basudara, nilai-nilai ini adalah wujud nyata Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tutur politisi PKS tersebut.
Menurut Saadiah, pembahasan RUU BPIP tidak hanya soal kelembagaan, tetapi juga menyangkut bagaimana ideologi Pancasila diinternalisasi di setiap ruang kehidupan masyarakat, termasuk di dunia pendidikan, pemerintahan, dan komunitas lokal.
“Pendekatan top-down tidak cukup. Negara harus mendengar suara dari daerah, dari masyarakat adat, guru, pemuda, dan perempuan. Itulah makna partisipasi bermakna yang sesungguhnya,” tegasnya.
Dalam dialog terbuka, para peserta menyampaikan aspirasi bahwa pembinaan ideologi Pancasila di daerah kepulauan seperti Maluku perlu memperhatikan konteks sosial, budaya, dan geografis masyarakat lokal, agar nilai-nilai kebangsaan benar-benar relevan dan dapat diterapkan.
Kegiatan ini juga menyoroti tantangan kebangsaan masa kini mulai dari perubahan sosial dan teknologi yang cepat, hingga menurunnya rasa persatuan dan meningkatnya polarisasi sosial. Dalam konteks itu, BPIP dan DPR RI diharapkan dapat memperkuat program pembinaan karakter kebangsaan secara masif dan berkelanjutan.
“Semangat kebangsaan harus hadir dalam tindakan nyata: dalam pendidikan, pelayanan publik, dan solidaritas sosial. Itulah bentuk hidup dari nilai-nilai Pancasila,” ujar Saadiah menutup sesi diskusi.
Acara yang berlangsung penuh kehangatan ini menandai langkah penting dalam menghadirkan suara masyarakat Maluku Tenggara sebagai bagian dari proses penyusunan RUU BPIP. Melalui forum ini, Saadiah berharap seluruh pemangku kepentingan dapat terus berkolaborasi membumikan nilai-nilai Pancasila agar tetap relevan di tengah dinamika zaman (*)
Editor : Redaksi