Cinta yang bersemayam di ruang jantung ini, menyebabkan hadirnya buku - buku di abad pertengahan saat peradaban Islam mencahayai bumi.

Ada buku seni mencinta terbit dari negeri Timur oleh Imam Ibnu Qayyim Al - Jauziyyah berjudul Raudhatul Muhibbin (Taman orang - orang yang jatuh cinta dan memendam rindu).

Dari negeri Barat, seni cinta berjudul Thauq - al Hamaamah (Untaian kalung merpati) ditulis oleh Imam Ibnu Hazm Al - Andalusia.

Mereka buatkan kitab suci cinta agar umat Islam tahu apa arti cinta dan mencinta sebenarnya. Tak kehilangan iman, tak kehilangan akal apalagi sampai berujung pada hilangnya nyawa sebab terperangkap dalam urusan rasa ini.

Cinta yang sama, kebahagiaan yang sama namun menggelar cerita cinta di atas jalan sang pemberi cinta.

"Ingin sekali kurobek hati ini dengan sebilah belati, agar bisa kumasukkan kau dan kudekap  sepenuh hati, agar kau tak pernah berpaling hati, hingga yaumul qiyamah," (Thauq - al Hamaamah, hal. 135. Ibn Hazm Al - Andalusia )

Kisah Ini Berakhir Indah

Umat Islam mendapat keistimewaan bolehnya bertayammum. Bermula dari Harits bin Abi Dhirar, kepala suku bani Musthaliq, mengumpulkan kaumnya dan beberapa suku Arab untuk memerangi kaum Muslimin.

Berita ini sampai kepada Rasulullah SAW. Setelah memastikan kebenarannya, keluar  perintah Rasulullah membentuk pasukan. Kali ini sang istri Aisyah RA. mendapat giliran menemani Rasulullah ke medan laga menghadapi bani Musthaliq.

Di sebuah daerah bernama Al-Baida atau di Dzatul Jaisy, tiba - tiba pasukan diberhentikan Rasulullah sejenak. Mereka terpaksa bermalam di tempat yang jauh dari mata air.

Apa pasal? Sang istri yang menemani perjalanan itu mengeluh telah kehilangan kalungnya di sekitar area itu.

Cinta dan perhatian Rasulullah kepada istri tercinta ibunda Aisyah, tak mengenal waktu. Betapa Rasulullah memahami usaha sang istri yang ingin terus tampil cantik di mata suami walau harus berulang kali memastikan kalungnya masih melingkar di lehernya sebab pengait yang mulai rusak.

Ma sha Allah. Adakah cinta dan pengertian yang mampu menghentikan perjalanan sebuah pasukan yang sedang menuju medan pertempuran ?

Cinta Rasulullah ini banyak menginspirasi para lelaki muslim yang mencintai istrinya. Bagi wanita, cinta itu harus berbalut perhatian.  Ada perlindungan, ada hormat, ada pujian, ada pujaan, spontan menghadirkan kebahagiaan.

Seperti kisah salah satu Sultan Utsmani yang terkenal paling romantis. Wajahnya dikaburkan dengan cerita palsu. Seakan Sultan yang angkuh, doyan berganti - ganti wanita, cenderung zalim seperti keruhnya cerita Sultan Harun Al - Rasyid dengan dongeng negeri Seribu satu malam.