BERITABETA.COM, Masohi -  Rusaknya Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Lahakaba, Kecamatan Teluti, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) menuai sorotan sejumlah pihak. Keberadaan Pustu dengan kondisi plafon nyaris ambruk itu, akhirnya ditanggapi Anggota DPRD Maluku Tengah, daerah pemilihan (Dapil) Teluti, Arman Mualo.

Kepada beritabeta.com, Kamis (23/9/2021) siang, politisi PKS ini mengaku kondisi Pustu yang kini menjadi viral di media sosial itu, sebelumnya sudah disampaikan keberadaannya 2 tahun lalu kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malteng, namun belum ada Langkah-langkah yang ditempuh.

“Pustu ini sudah saya usulkan ke Pemda sejak 2 tahun lalu, melalui Pokir (pokok-pokok pikiran) anggota DPRD yang kami input pada SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah) Maluku Tengah,” tulis Arman dalam pesannya menanggapi beritabeta.com.

Mualo mengaku, postingan terkait kondisi Pustu di Lahakaba ini juga sudah dilihatnya. Pasalnya, akun Facebooknya ikut ditandai oleh oknum yang memposting kondisi gedung Pustu tersebut.

“Setelah beta (saya) punya akun FB  ditandai tentang postingan ini, beta  langsung kirim beberapa gambar tersebut ke Sekda dan Kadis Kesehatan untuk bisa menjadi perhatian khusus,” akui Arman.

Ketua DPC PKS Malteng ini mengaku, sebagai anggota DPRD, dirinya sudah mengusulkan untuk dilakukan perbaikan Pustu itu, namun belum direspon oleh Pemkab.

Ia juga membeberkan, kondisi bangunan Pustu yang ada di Kecamatan Telutih sangat tidak memadai, dan tidak representatif. Kondisi ini juga membuat tenaga kesehatan atau THL yang  membantu masyarakat dalam keadaan serba terbatas.

Arman juga menyampaikan, terima kasih kepada Nakes atau warga yang sudah mempublikasikan kondisi Pustu di Lahakaba ini di ruang publik.   

“Semoga ada respon baik utk meningkatkan mutu kesehatan di Kecamatan Telutih. Terimah kasih bagi Nakes yang sudah posting kondisi Pustu di Negeri Lahakabah, sehingga menjadi informasi bagi publik. Semoga Pemda bisa lebih serius utk memperhatikan fasilitas kesehatan disana. Saya selaku anggota DPRD akan terus mengawal ini sampai tuntas,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, meski kondisi Pustu di Desa Lahakaba, dalam kondisi memprihatinkan, namun para tenaga kesehatan, tetap nekat melayani pasien yang berobat di Pustu dengan kondisi plafon yang nyaris roboh.

Kondisi ini diungkap oleh salah satu netizen di Facebook dengan nama akun I N R Welltoyo pada Kamis pagi (23/9/20221).

Dalam unggahan itu, I N R Welltoyo menulis kalimat “Bekerja di bawah reruntuhan bangunan yang lumayan beresiko, bukan karena bencana alam tapi kurangnya kepedulian dari pemerintah setempat,dikalau langit menangis bangunan pun ikut menangis,” tulisnya dengan menyertakan emotion menangis.

Setelah dikonfirmasi beritabeta.com melalui messenger Facebook, Kamis (23/9/2021) I N R Welltoyo mengaku kalau postingan tersebut bukan berasal darinya, tapi dari adiknya Millmila Mualo yang juga merupakan petugas kesehatan di Pustu Laimu.

“Itu postingan adik saya yang juga petugas kesehatan di sana. Karena beta (saya) lihat kondisinya cukup prihatin, makanya beta share ke group Facebook,” ungkapnya.

Ia pun meminta wartawan beritabeta.com untuk melihat gambarnya lebih jelas. Dia menduga bangunan Pustu tersebut mengalami kerusakan di bagian atapnya, sehingga bocor di saat musim hujan.

“Itu sebabnya air hujan langsung tembus dalam ruangan mengakibatkan, plafon rusak,”jelasnya.

Postingan yang dikirim akun I N R Welltoyo banyak menuai tanggapan netizen. Beberapa gambar yang ditampilkan  menunjukan kondisi plafon di ruang Pustu yang terbuat dari triplek itu sudah jatuh dan mengantung.

Di gambar lainnya juga menampilkan seorang pasien yang terbaring di atas tempat tidur salah satu rungan yang plafonnya nyaris roboh dan tengah diperiksa tenaga kesehatan. Gambar-gambar ini membuat netiezen merasa prihatin (*)

Pewarta : Edha Sanaky