BERITABETA.COM, Bula - Empat nelayan asal Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] dilaporkan hilang di laut setelah dua pekan lebih belum kembali. 

Empat nelayan ini mengggunakan kapal motor [KM] Sekar Wangi,  jenis 4 Gross Tonnage (GT) yang dinakodai La Imran (42 tahun) alamat dusun Teluk, Negeri Engglas, Kecamatan Bula,  Kabupaten SBT.

Laporan nelayan hilang ini disampaikan Dewi Katiwin, istri dari La Imran yang mengaku suaminya bersama tiga rekannya masing-masing,  La Maeru, La Denyo dan La Ane sudah 19 hari belum kembali ke darat.

Informasi dari Dit Polairud Polda Maluku, SBT yang diterima beritabeta.com pada Rabu dini hari (9/3/2022) menyebutkan, Dewi Katiwin mengaku, suaminya bersama 3 anak buah kapal [ABK] KM Sekar Wangi itu, berangkat mencari ikan  pada Sabtu, 19 Februari 2022 pukul 08.00 WIT.

Dari keterangan sejumlah nelayan, korban bersama tiga ABK itu diperkirakan posisi terakhirnya saat mencari ikan berada perairan laut Seram di sebelah utara dengan posisi koordinat 2°.20.346' S - 130°.48.773' E dan 2°.18.044'S - 130°. 57.658' E.

Dewi Ketiwin mengaku, suaminya biasa melaut selama 2 pekan. Namun, sampai saat ini La Imran dan tiga rekannya itu belum juga pulang.   

"Sampai saat ini korban bersama tiga rekannya belum juga kembali dari laut dan hilang kontak. Terakhir korban menghubungi istrinya pada  Sabtu 19 Februari 2022, saat korban menuju ke lokasi pencarian ikan," kata Kasat Polairud Polres SBT, Ipda Hendrik Nindatu, SH dalam rilisnya.

 

Keluarga dari empat nalayan saat menggunggu kabar pencarian yang dilakukan tim dari Polairud

 

Menindaklanjuti laporan itu, tim pencari dari Polairud Polres SBT atau Crew KP. XVI -2015 telah melaksanakan giat persiapan SAR, berupa APP yang  dipimpin langsung Kasat Polairud Polres SBT. Ipda Hendrik Nindatu pada Selasa 8 Meret 2022.

Pada pukul 16.30 WIT, KP. 2015 dan KP. 1007 milik Dit Polairud Polda Maluku telah melaksanakan pencarian empat nalayan yang hilang itu di seputaran Perairan Seram 21 NM dari Bula pada koordinat; 2°.45.734' S - 130°.42. 040'E.

"Giat yang dilakukan tadi adalah mencari tahu informasi dari sejumlah nelayan yang sedang melaut di wilayah perairan misol Papua Barat dan menanyakan keberadaan KM Sekar Wangi, namun para nelayan mengaku tidak melihat keberadaan kapal itu," tandas Nindatu.

Pencarian terhadap keempat nelayan dilanjutkan hingga pukul 18.00 WIT dengan wilayah pencarian 37 NM dari posisi pencarian pertama dengan koordinat 2°.49. 231'S - 131°.3.359'E. 

Sejumlah nelayan yang melintas juga ditayakan dan diberikan informasi  nelayan hilang dengan KM. Sekar Wangi, namun hasilnya tetap nihil, para nelayan mengaku tidak melihat keberadaan KM. Sekar Wangi.

Sampai berita ini dipublish, keberadaan keempat nelayan bersama KM Sekar Wangi belum ditemukan. Sementara tim pencarian dari Polairud Polres SBT telah kembali ke pangkalannya di Kota Bula. Polairud memastikan titik kordinat kapal hilang sudah masuk pada wilayah hukum Provinsi Papua.

"Sementara sudah dilakukan koordinasi dengan Polres Fak-fak dengan mengkonfirmasi ke Sat Polairud Fak Fak dan sudah diteruskan ke semua jajaran baik Basarnas Papua maupun Polsek wilayah Perairan Fak-fak," tutup Ipda Hendrik (*)

Pewarta : Azis Zubaedi