Direktur Reserse Kriminal Khusus atau Dirreskrimsus Polda Maluku, Komisaris Besar Polisi Harold Huwae, saat dimintai konfirmasinya oleh Beritabeta.com Selasa malam, (22/03/2022) mengaku perkara ini telah diekspose di Bareskrim Polri, Jakarta.
Mengenai nama tersangka pada perkara ini, masih dirahasiakan oleh tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku.
Direktur Reserse dan Kriminal Khusus atau Dirreskrimsus Polda Maluku Kombes Pol Harold Huwae mengatakan, hingga saat ini ia bersama pihaknya masih menunggu jadwal gelar perkara dari Bareskrim Mabes Polri.
Llangkah cepat Haris Pertama untuk melaporkan Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri demi meredam situasi bangsa dan negara agar tetap kondusif.
Tim Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku telah siap. Rangkaian penyidikan untuk kepentingan gelar perkara ini sudah tuntas.
Meski Wali Kota Tual Adam Rahyaan berkelit, tetapi hasil audit perhitungan BPKP Maluku menemukan ada kerugian Negara dalam permintaan dan pendistribusian CBP Kota Tual tahun anggaran 2016-2017 senilai Rp1,5 miliar.
Perkara dugaan tipikor CBP Kota Tual 2016-2017 tersebut kini hanya menunggu ekspose perkara sekaligus penetapan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Maluku bersama Bareskrim Mabes Polri.
Data pribadi 279 juta warga negara Indonesia (WNI) bocor dan dijual secara online di forum hacker Raid Forums. Kasus dugaan kebocoran data pribadi 279 juta itu membuat publik kaget dan heran.
Kita prihatin dan mengutuk keras insiden bom bunuh di Makassar dan teror di lingkungan Mabes Polri. Agama apapun tidak mengajarkan ummatnya untuk bertindak brutal seperti itu
Sejak 2015 kasus ini dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri di Jakarta. Tak lama kemudian dialihkan pengusutannya ke Kejaksaan Tinggi Maluku. Lima tahun lebih (2015-2021), proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan pihak Kejati Maluku.