BERITABETA.COM, Jakarta – Walikota Ambon, Richard Louhenapessy meyampaikan tiga program unggulan  yang kini menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk mewujudkan Ambon sebagai kota kreatif.

Paparan ini disampaikan saat bersama rombongan bertemu Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid di Jakarta, Jumat (26/2/2021).

Ketiga program itu masing-masing, revitalisasi Benteng Victoria, Mollucas Youth Creative Hub dan Ambon City of Music Center.

Dalam kesempatan itu Walikota menjelaskan, Program Revitalisasi Benteng Victoria sudah dalam pembahasan akhir, diharapkan segera rampung dalam rapat lengkap yang dikoordinir Kantor Staf Presiden dengan kementerian dan lembaga terkait.

Sedangkan, Ambon City of Music Center, konsepnya sudah siapa termasuk lahan telah disiapkan Pemkot Ambon hanya pembangunan akan didukung kementerian.

Dan untuk Mollucas Youth Creative Hub yang merupakan gagasan tim milenial presiden, prosesnya juga sudah rampung hanya terkendala pandemi COVID-19, sehingga ditargetkan pembangunan baru akan dimulai pertengahan tahun 2021.

Dalam pertemuan itu, Walikota Ambon didampingi Wakil Walikota, Syarif Hadler, Kepala Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kota Ambon, Enrico Matitaputty, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, R.Hayat, Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Jermias Aponno, dan Kepala Kepala Bagian Komunikasi Pimpinan dan Protokol, A.Mintik.

Menanggapi hal ini, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid mengayatakan mendukung pembangunan “Ambon City Of Music Center”.

“Apa yang dipaparkan Pak Walikota menarik sebagai upaya penetapan Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik versi UNESCO. Prinsipnya saya mendukung dan akan menindaklanjuti dengan kementerian terkait,” kata Dirjen.

Yang harus menjadi perhatian kata Dirjen adalah konsep konsevatorium pada “Ambon City of Music Center”.

Konservatorium merupakan lembaga pendidikan menengah atau tinggi di bidang musik. Sudah lama konservatorium tidak lagi dikenal dan bertransformasi menjadi sekolah musik.

“Konsep konservatorium saya kira jika dibangun harus didiskusikan karena sudah lama tidak dikenal dan bertransformasi menjadi sekolah musik atau kursus, lebih baik jika diarahkan ke pendidikan formal pendidikan tingkat kejuruan musik atau institut sehingga orang bisa belajar musik di Ambon,” katanya.

Dirjen menambahkan, pihaknya akan melakukan rapat bersama dengan Kemenpar untuk memaparkan rencana kerja seperti Ambon City of Music Center, revitalisasi Benteng Victoria dan Mollucas Youth Creative Hub.

“Seluruh design warisan budaya baik Benteng Victoria, Ambon City of Music center dan Mollucas Youth Creative Hub harus menjadi satu kesatuan, demi mewujudkan program music tourism, ” ujarnya (BB-DIO)