Kabar baik selanjutnya juga datang dari Australia. Kepala petugas medis negara itu, Paul Kelly, menyebut bahwa hingga saat ini infeksi Omicron seluruhnya terjadi dengan gejala yang ringan dan tidak mematikan.

"Dari lebih dari 300 kasus yang sekarang telah didiagnosis di banyak negara, semuanya sangat ringan atau, pada kenyataannya, tidak memiliki gejala sama sekali," kata Profesor Kelly.

Sebelumnya CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan bahwa pihaknya optimis bahwa obat pil untuk pengobatan Covid-19 yang saat ini sedang dikembangkan perusahaannya mampu melawan infeksi Varian Omicron.

Klaim ini bukan tanpa alasan. Bourla menyebut obat yang diberi nama Paxlovid itu dikembangkan dengan beberapa kemungkinan mutasi virus.

"Jadi itu memberi saya tingkat kepercayaan yang sangat tinggi bahwa pengobatan tidak akan terpengaruh, pengobatan oral kita tidak akan  terpengaruh oleh virus ini," katanya.

Omicron pada awalnya dilaporkan di Afrika Selatan dan Botswana. Saat ini, varian itu telah dilaporkan di beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi, Malaysia, Singapura, Jepang, Jerman, Nigeria, Portugal, dan Hong Kong (*)

Editor : Redaksi