BERITABETA.COM, Ambon — Sebanyak 14 Non Governmental Organization (NGO) di Kawasan Indonesia Timur berkomitmen selamatkan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dari perubahan iklim, pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam.

Pernyataan ini disampaikan 14 NGO dalam deklarasi Jaring Nusa di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan secara virtual, Kamis (19/8/2021).

Empat belas NGO itu masing-masing; Yayasan EcoNusa, WALHI Nasional, WALHI Sulawesi Selatan, Yayasan Hutan Biru, Yayasan Konservasi Laut Indonesia, Yayasan Bonebula, Yayasan PakaTiva, WALHI Maluku Utara, Moluccas Coastal Care, Tunas Bahari Maluku, Yayasan Tananua Flores, Yayasan Suara Nurani Minaesa, Komdes Sultra, dan LPSDN.

Dalam keterangan tertulis 14 NGO itu menyatakan, pulau-pulau di Kawasan Indonesia Timur saat ini menghadapi berbagai ancaman.

Mulai aspek ekologi akibat pengaruh krisis iklim seperti pemutihan karang, berubahnya musim penangkapan, hilangnya lahan penduduk di pesisir karena abrasi dan isu ancaman kenaikan permukaan air laut.

Selain itu ada ancaman dari aspek sosial. Seperti menurunnya pendapatan masyarakat pesisir, ketahanan pangan dan konflik wilayah penangkapan ikan, serta meningkatnya praktik penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab.