Itu karena status yang disandang sebagai CEO beIN Media Group, Qatar Sports Investments (QSI), dan Paris Saint-Germain (PSG).

Uniknya, Al-Khelaifi justru mengawali karier sebagai atlet tenis. Al-Khelaifi juga bukan darah biru layaknya penguasa Manchester City, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, yang merupakan saudara tiri Emir Abu Dhabi dan Presiden Uni Emirat Arab, Khalifa bin Zayed Al Nahyan.

Al-Khelaifi itu orang biasa di Qatar. Dia adalah putra seorang nelayan pencari mutiara di pesisir Doha, Oman Al-Khelaifi. Kehidupan keluarganya pada saat itu biasa-biasa saja karena pada 1960, 1970, 1980-an, Qatar belum menjadi negara yang makmur seperti saat ini.

Meski berasal dari keluarga sederhana, pendidikan menjadi hal utama yang diberikan ayahnya. Setelah lulus SMA, dia mendapatkan kesempatan mempelajari ilmu ekonomi di Qatar University, Doha. Al-Khelaifi melanjutkan ke program pascasarjana di Piraeus University, Athena.

Selain bersekolah, Al-Khelaifi juga berlatih tenis. Olahraga itu dia kenal ketika duduk di bangku SMP dan SMA. Ketika ada di universitas, Al-Khelaifi melanjutkan kesenangan bermain ke tahap yang lebih serius.

Al-Khelaifi beruntung karena Qatar University merupakan kampus yang memiliki aktivitas olahraga terbaik di Timur Tengah.

Selain sepakbola, atletik, dan renang, tempat Al-Khelaifi menimba ilmu juga memiliki tim tenis jempolan. Di sanalah dia melanjutkan aktivitas tenisnya dari level amatir ke profesional hingga memperkuat tim nasional Qatar.

Berkarier sebagai petenis profesional selama sekitar 10 tahun dari 1992 hingga 2002, Al-Khelaifi memantapkan statusnya sebagai petenis terbaik kedua dalam sejarah Qatar setelah Sultan Khalfan Al-Alawi.

Sebagai petenis profesional, Al-Khelaifi terlibat sebagai anggota Qatar di Piala Davis. Qatar memang bukan kekuatan tenis utama di Asia. Tapi, penampilan Al-Khelaifi dan Al-Alawi pada masa itu cukup membuat banyak orang kagum. Apalagi, dia bermain pada 43 pertandingan dengan mengumpulkan rekor 12-31 di tunggal putra serta 12-16 di ganda.

Al-Khelaifi juga tampil dua kali pada tur utama Asosiasi Tenis Profesional (ATP). Salah satu yang dikenang adalah kekalahan dalam pertandingan putaran pertama pada Hypo Group Tennis International 1996 di St. Poelten, Austria. Saat itu, dia kalah dari mantan juara Prancis Terbuka, Thomas Muster.

Sepanjang karier profesional di tenis, Al-Khelaifi mampu mencapai peringkat ATP 995. Itu terjadi pada Desember 2002 dan merupakan peringkat tertingginya selama ambil berkecimpung di lapangan tenis.