BERITABETA.COM, Ambon – Data yang dirilis Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, terkait pasien yang meninggal dunia kerena terpapar virus corona, terus menjadi sorotan publik.

Anggota Legislatif (Aleg) Maluku,  asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rifik A. Afifudin ikut mempertanyakan data terkait pasien yang meninggal karena terinfeksi Covid-19 di Maluku.

Kepada beritabeta.com, Rabu (10/6/2020) di Ambon Rofik bahkan menyebut belum ada pasien yang meninggal karena terpapar corona di Maluku. Ia bahkan menantang pihak berwenang mengeluarkan klarifikasinya soal hal ini.

“Tidak ada pasien hari yang meninggal karena Corona, kalau memang ada silahkan tim Covid-19 atau yang berwenang menyampaikan klarifikasinya. Bagi saya, berapa orang sih yang meninggal di Maluku karena corona?,” tanya Rovik.

“Saat ini kita didoktrin dengan pemberitaan media-media minstream baik nasional maupun internasional yang mencuci otak  dengan ketakutan tentang corona,” sambungnya.

Menurut Anggota DPRD Maluku ini, penyebaran virus corona memang sangat cepat, namun sebenarnya bisa diatasi dengan imun tubuh setiap orang, sebab pada kasus yang sama  masih ada orang yang bisa hidup berdampingan sampai hari ini dengan penyakit menular lainnya seperti TBC, Malaria, HIV, Kolera, Lepra dan yang lainnya.

“Jadi intinya tidak ada yang meninggal karna Corona,”tegas politisi muda PPP ini.

Ia menambahkan, kalaupun ditemukan pasien yang meninggal, itu pasti karena memiliki riwayat penyakit bawaan, dan meninggal dalam posisi positif reaktif rapid test atau tidak terdeteksi saat di-swab.

“Saya minta pemerintah daerah harus menyiapkan sikologi public memulihkan trauma atas ketakutan masyarakat terhadap penyakit Covid-19,”tandasnya (BB-DIO)