Bertalian dengan itu Slamet mendukung pemerintah melaksanakan pembangunan Ambon New Port di wilayah Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.

"Hemat saya, keberadaan Ambon New Port akan berdampak secara ekonomi terhadap daerah dan masyarakat. Dari aspek politik, mungkin Presiden RI dapat memekarkan Kabupaten Kepulauan Ambon. Jika ini terwujud, tentu ini juga menadi harapan masyarakat jazirah Leihitu dan salahutu,” kata Johan Slamet kepada wartawan, Senin (08/11/2021).

Alasannya, dampak dari keberadaan Ambon New Port nantinya ikut menumbuhkembangkan sector ekonomi termasuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sekaligus mengurangi angka kemiskinan di Maluku.

"Pembangunan Ambon New Port ini sesuai perencanaannya akan memiliki efek pengganda atau Multiplier Effect, yakni dapat menjadi stimulan untuk pembentukan DOB,"timpalnya.

Selama ini, kata Slamet, masyarakat Jazirah Leihitu dan Salahutu telah berjuang untuk keluar dari kabupaten Maluku Tengah hingga memiliki DOB.

Namun, lanjutnya, asa tersebut sering terganjal dengan berbagai dalih yang disampaikan para pihak yang tdiak sepakat dengan aspirasi masyarakat Jazirah Leihitu dan Salahutu.

"Jadi saya kira, keberadaan Ambon New Port, kedepan dapat membangun perekonomian daerah serta masyarakat. Selaku anak daerah Jazirah Leihitu, saya mendukung sepenuhnya gagasan Walikota Ambon untuk pemekaran DOB di wilayah Pulau Ambon," tandasnya.

Dia merujuk keterangan Wali Kota Ambon yang menyatakan, pembangunan Ambon New Port di lokasi atau atas lahan 200 hektare itu sudah 60 persen luas wilayah Kota Ambon.

Jika memakai logika komparasi, menurut Slamet, Ambon New Port juga akan menjadi diskresi bagi Pemerintah Pusat untuk mendorong Jazirah Leihitu dan Salahutu menjadi DOB.

“Saya mendukung pembangunan Ambon New Port, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan pembentukan DOB, demi keberlangsungan dan kemajuan masyarakat Jazirah Leihitu dan Salahutu,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Redaksi