“Kami selaku raja-raja khususnya yang ada di kecamatan Saparua Timur tidak menerima hal tersebut dan harus ditempuh ke jalur hukum, agar kita mengetahui siapa yang salah dan siapa yang menjadi pemicu serta yang memprovokasi permasalahan yang ada di Negeri Nolloth,” tegas Sasabone.

Ia juga menambahkan, tindakan ancaman dan caci maki terhadap Camat Saparua Timur ini harus diproses dengan pemanggilan terhadap MH untuk dimintai keterangan serta mengembalikan nama baik Camat Saparua Timur.

Sementara itu, Camat Saparua Timur Halid Pattisahusiwa, yang dihubungi secara terpisah melalui saluran telepon selulernya, Kamis (15/6/2023) mengaku perihal kejadian yang menimpa dirinya itu terjadi tanpa penyebab yang jelas.

Pattisahusiwa mengaku, yang bersangkutan MH yang juga berprofesi sebagai dosen pada salah Perguruan Tinggi di Ambon ini pada Senin 12 Juni 2023, sekitar pukul 17.27 WIT telah melekaukan panggilan telepon terhadap dirinya.

Tanpa basa basi MH kemudian melontarkan cacian dan ancaman tanpa menjelaskan panjang lebar ikhwal apa yang melatari ancaman dan cacian itu.

“Saat itu saya sedang melakukan pertemuan dengan Raja Negeri Siri Sori Amalatu di kantor Negeri Siri Sori Amalatu, MH tiba-tiba menelpon  dan mengeluarkan ancaman dan kata-kata kasar. Saat itu ancaman dan cacian ini juga ikut didegar langsung oleh Raja Negeri Sirisori Amalatu dan perangkat negeri lainnya,” beber Pattisahusiwa.

“Ose (kamu) sampe di Nolloth dong (mereka) akan kas abis ose. Dan ose, sampe bupati jabatan selesai ale (kamu) juga selesai,“ucap camat menirukan apa yang disampaikan Huliselan

Menanggapi ancaman ini, Pattisahusiwa mengaku saat itu hanya meladeni Huliselan dengan sabar dan menenangkan Huliselan, namun kata-kata cacian tetap saja keluar dari mulut sang dosen tersebut.

“Ose (Camat ) biadap, suka cari muka, bla…bla…,” beber Camat menirukan.

Pattisahusiwa menjelaskan, terkait permasalahan pemalangan kantor pemerintahan negeri Nolloth dan pihak – pihak yang tidak setuju dengan dilantiknya Kepala Pemerintahan Negeri Nolloth (KPN), pihaknya selaku pimpinan kecamatan telah melakukan langkah – langkah penyelesaian dengan menempuh berbagai cara.

Salah satunya dengan melakukan pertemuan dan mediasi baik di rumah Pastori Jemaat GPM Nolloth, kantor Kecamatan hingga ke Polsek Saparua.