BERITABETA.COM, Ambon – Hutan  di Maluku memiliki potensi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistem yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini pula yang menjadi alasan para saudagar dari benua Eropa mendatangi Maluku karena kekayaan rempah-remahnya pada zaman dulu.

Menyikapi hal ini Anggota DPR-RI, Saadiah Uluputty pun menyambangi kantor Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKHTL) Wilayah IX  Ambon dalam rangka koordinasi konservasi dan potensi hutan Maluku.

Dalam rilis yang diterima beritabeta.com Saadiah menjelaskan pertemuan itu penting untuk mendegar secara Langsung program yang telah dijalankan oleh BPKHTL terutama terkait potensi hutan dan berbagai aspeknya.

Ia juga menyampaikan harapan kepada pemerintah agar dapat lebih responsif dalam menangani isu-isu yang dihadapi masyarakat adat dan berkomitmen untuk menciptakan program-program yang bermanfaat bagi mereka.

“Karena berbicara masyarakat adat dan hak ulayat sering dimarjinalkan. Tidak diberi ruang untuk hidup sejahtera di tanah mereka sendiri. Dan saya mendorong apabila ada kawasan-kawasan konservasi atau hutan-hutan milik negara masyarakat adat juga bisa dilibatkan untuk menjaganya,” jelas Saadiah.

Saadiah mengajak semua pihak untuk bersama-sama menghargai keberadaan masyarakat adat dan hak-hak ulayat sebagai aset budaya bangsa.

Dalam pertemuan tersebut, pihak BPKHTL menyampaikan program yang telah terlaksana pada tahun 2024, dan rencana yang akan dilakukan pada tahun 2025 dengan mendorong Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) untuk 1180 ribu hektar lahan kritis di Maluku dengan tanaman cengkeh dan Pala, juga pertimbangan adanya resistensi di masyarakat.

Selain itu, BPKHTL juga menyoroti potensi pemanfaatan  kayu putih, damar, kayu, dan potensi hutan lainnya yang masih terkendala transportasi dan pemasaran (*)

Editor : Redaksi