Departemen SDM akan bisa menjalankan peran sebagai agen perubahan secara efektif ketika leader penggeraknya memiliki orientasi pengelolaan yang sejalan dengan tujuan organisasi.

Ketika Departemen SDM hanya mengurus hal-hal operasional yang bersifat administratif semata, maka akan sulit untuk menjalankan peran sebagai agen perubahan secara efektif.

Menjadi agen perubahan berarti menjadi inovator dalam konteks memberikan nilai tambah bagi kemajuan organisasi dalam mengantisipasi perubahan lingkungan kerja yang terjadi di sekitarnya (Corner & Ulrich, 1996).

Peran Agen Perubahan

Peran agen perubahan atau agent of change sangat penting sebagai roda penggerak perubahan dan pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Esensi utama dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi  adalah erubahan mindset (pola pikir) dan culture set (budaya kerja) untuk mewujudkan peningkatan integritas dan kinerja birokrasi yang tinggi. Di sinilah agen perubahan bisa memainkan peran pentingnya.

Agen perubahan misalnya bisa menjadi teladan dalam membangun Zona Integritas  (ZI) dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, melayani, akuntabel, serta profesional. Sebab, faktor penting dalam perubahan pola pikir dan budaya kerja adalah adanya keteladanan berperilaku yang nyata dari pimpinan dan individu anggota organisasi.

Sebagai agen perubahan, ASN harus dapat mengubah sistem dan tata kelola pemerintahan menjadi lebih baik, yaitu hadir di tengah masyarakat, menghadirkan inovasi pemerintahan yang lebih mendekati masyarakat, dan juga dapat mensosialisasikan program dan konsisten memberikan manfaat bagi publik.

Dimensi Peran Agen Perubahan

Dalam menjalankan perannya, agen perubahan memiliki beberapa dimensi peran. Pertama, dimensi teladan. Agen perubahan wajib menjadi teladan dengan menjaga konsistensi antara pikiran, ucapan, tindakan, dan perilakunya.

Sebelum mengajak orang lain berubah, agen perubahan harus sudah menunjukkannya dengan mampu mempengaruhi diri sendiri. Sebelum meminta orang lain berinovasi, agen harus telah memiliki inovasi.

Kampanye terbaik untuk berinovasi adalah dengan inovasi itu sendiri. Agen perubahan adalah mirror atau kiblat bagi orang lain yang ingin berubah. Sebuah aforisme mengatakan, Ing Ngarsa Sung Tuladha! (di depan memberi contoh)

Kedua, dimensi coach. Seorang agen perubahan adalah sahabat bagi pelaku perubahan, dengan tekanan pada upaya menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri bahwa mereka bisa melakukan perubahan lebih baik dari siapapun.