Selanjutnya mengenai pembiayaan yang dirasa berat bila melalui jalur resmi, dirinya dapat memaklumi.

“Dulu  bila melalui jalur resmi, pembiayaannya dirasa memberatkan, karena pengurusan lewat Makassar atau Jakarta,  harus mengeluarkan dana untuk transportasi dan akomodasi . Namun sekarang, tidak lagi, karena semua sudah bisa diurus secara daring dari Kota Ambon,” bebernya.

Dirinya menandaskan, Ambon telah menjadi salah satu Focal Point bagi BP2MI dalam hal penempatan PMI di Luar Negeri. Ini berarti Calon PMI tak lagi melakukan pengurusan di Makassar atau di Jawa yang tentunya membutuhkan biaya dan tenaga yang besar.

Dalam proses pengurusan Calon PMI, Biaya yang paling besar saat ini adalah biaya keberangkatan, pasport, visa dan biaya hidup bulan-bulan pertama. Sebenarnya biaya-biaya ini dapat ditutupi dengan 1 atau 2 bulan gaji, karena memang bekerja di luar negeri gajinya lebih besar.

“Karena harus di bayar sebelum mendapat gaji, maka dirasa besar dan memberatkan. Solusinya dapat diatasi dengan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Negara Indonesia (BNI),” tutupnya (*)

Editor : Redaksi