BERITABETA.COM, Ambon – Basarnas Ambon memutuskan untuk menghentikan pencarian terhadap  La Arman Rumbia, warga desa Persiapan Tiang Bendera, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Keputusan menghentikan proses pencarian ini setelah dilakukan operasi pencarian selama sepakan dan puncaknya pada, Rabu (31/1/2024).

La Arman Rumbi diduga hilang di laut saat melakukan perjalanan ke pulau Buru. Namun dalam pencarian tim SAR tidak menemukan tanda-tanda keberadaannya.

“Dengan tidak ditemukannya korban, Operasi SAR resmi dihentikan dan ditutup. Seluruh Unsur Potensi SAR dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih,” kata Kepala Basarnas Ambon, M. Arif Anwar dalam keterangannya.

Sebelum mengentikan pencarian, operasi SAR yang terakhir dilakukan pada titik koordinat 4°1’46.22″S – 127°32’25.00″E, 3°12’47.00″S – 127°32’25.00″E.

Proses pencarian dilakukan tim SAR menggunakan Rigit Buoyancy Boat (RBB) dari Pulau Manipa sejak pagi tadi.

“Tim Rescue Basarnas Ambon melakukan operasi pencarian sejauh -+ 27 Nm arah Timur Pulau Manipa. Hingga sore hari upaya pencarian korban di hari ketujuh belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” katanya.

Sebelum operasi SAR ditutup, Basarnas Ambon terlebih dahulu melakukan evaluasi bersama keluarga korban.

“Keluarga sudah mengikhlaskan dan berterima kasih kepada Tim Basarnas Ambon yang sudah berupaya selama seminggu tak kenal lelah untuk mencari korban,” katanya.

Untuk diketahui, La Arman Rumbia dilaporkan hilang di laut. Sejak berlayar dari Desa Persiapan Tiang Bendera, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tanggal 21 Januari lalu, pemuda 28 tahun ini tak kunjung tiba di Pulau Buru.

Tim SAR dari Basarnas Ambon telah dikerahkan untuk mencari warga Desa Persiapan Tiang Bendera tersebut.

Proses pencarian dilakukan tim SAR setelah mendapat laporan dari Manda, pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten SBB pada Kamis sore (25/1/2024).

“Korban dilaporkan hilang saat melaut di sekitar Perairan Pulau Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat,” kata Kepala Basarnas Ambon, M. Arif Anwar (*)

Editor : Redaksi