Untuk kedua kalinya prediksi Barat menggiring opini masyarakat Turkiye memenangkan sekularisme mengalami kegagalan, meskipun 47.86 % masyarakatnya masih terbius sisa - sisa  sekularisme.

Turkiye yang dulunya diberi julukan " the Sick Man in Europe " kini mampu berdiri dengan gagahnya, memproklamirkan identitas Islamnya.

Gerbang Ayasofya terlihat kokoh. Panji - panji Utsmaniyah dikibarkan. Pemandangan ini mengingatkan akan kemenangan pasukan terbaik dengan panglima terbaik dalam dentuman meriam kemenangan ratusan tahun lalu.

Dari mihrab Ayasofya, laju sekularisme dihentikan. Sebuah kemenangan yang di takdirkan Allah SWT.

In sha Allah ! Menyusul negeri Muslim lainnya dengan penguasa yang berani melawan ketidak adilan.

"Katakanlah, wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." [QS : Ali Imran 3 : 26 ] (*)

Geldrop, 8 Dhu'l - Hijjah 1444 H.