Ia mengaku, adat di tanah Bupolo ini tidak lepas dengan adab, dan sopan santun . Simbol-simbol itu akan terus dilestarikan.

"Nilai nilai ini yang mesti kita jaga. Masa beta sebagai bupati, dan beta juga Jou Leisela tidak bisa bikin sesuatu yang bagus buat adat,"tegas Aziz.

Terkait dengan program penambahan Alokasi Dana Desa 120 juta per desa, Aziz akui kalau alokasi ADD yang ada sudah kurang memadai untuk menalangi berbagai kebutuhan di setiap desa.

Ia sempat menanyakan tunjangan buat tokoh adat di pedesaan yang ternyata masih sangat kecil dan dijawab oleh salah satu kepala Soa hanya satu juta lima puluh ribu per satu triwulan (tiga bulan).

Mendapatkan jawaban itu, spontanitas Aziz berujar kalau tunjangan para kepala Soa itu sangat kecil sekali.

"Beta menginginkan, pemangku adat minimal setiap bulan satu juta per orang,"tegas Aziz.

Aziz mengaku, buat apa ia selaku Jou Leisela lalu menjadi bupati tidak bisa bikin senang para pemangku adat di empat Petuanan.

"Beta malu.Beta sangat malu, Beta mesti melakukan sesuatu yang menandakan bahwa beta sebagai Jou Leisela beda dengan bupati - bupati sebelumnya,"tutupnya (*)

Editor : Redaksi