Dia juga mengingatkan saat isolasi mandiri, pasien juga harus mampu mengenali ciri- ciri perburukan gejala.

Selain memantau kadar oksigen dan suhu tubuh, pasien tambah dia bisa mengenali gejala perburukan dengan mengecek jumlah hembusan nafas.

Jika respitatory rate sudah melebihi 24 kali dalam waktu satu menit artinya pasien sudah mengalami durasi nafas yang lebih pendek.

"Itu merupakan gejala gangguan nafas yang seharusnya langsung dikonsultasikan kepada dokter" kata dia.

Dia juga berpesan gejala perburukan juga bisa dilihat dari perasaan sesak nafas atau tertekan yang dialami pasien.

"Meski pasien mendapatkan hasil saturasi di atas 95 persen, namun jika mengalami sesak ada baiknya segera menghubungi dokter untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit" bebernya.

Tidak hanya itu, perburukan gejala juga bisa dilihat dari ujung tangan, kaki, dan bibir yang membiru atau dalam istilah medisnya dikenal sebagai cyanosis.

Selain itu, dr. Daeng menyebut jika pasien tidak merasa sesak atau tidak merasa dadanya tertekan pasien dengan cyanosis harus segera mendapatkan rujukan ke rumah sakit. Pasalnya, hal itu menunjukkan bahwa tubuhnya kekurangan oksigen.

"Hal- hal seperti itu kebanyakan luput, masyarakat banyak yang belum mengetahui gejala perburukan. Maka penting terhubung dan berkonsultasi ke dokter setidaknya lewat telemedisin agar angka kesembuhan bisa meningkat" pungkas Daeng (BB-DIP)