IDI Beberkan Kesalahan Fatal Saat Menjalani Isolasi Mandiri
BERITABETA.COM, Jakarta — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membeberkan salah satu kesalahan yang dilakukan pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri yang berakibat fatal.
Ketua Pengurus Besar (PB) IDI dokter Daeng M. Faqih menyebutkan hingga saat ini kesalahan terbesar dari para pasien isolasi mandiri karena tidak adanya pemantauan dan pengawasan dari tenaga medis.
Daeng mengaku, sering pasien isolasi mandiri baru mencari pertolongan dokter atau tenaga medis ketika kondisi benar- benar sudah memburuk dan terlambat untuk ditangani.
"Maka dari itu penting untuk konsultasi rutin hingga sembuh, karena kalau terhubung dengan dokter misalnya lewat layanan telemedisin tentu akan lebih baik penanganannya karena ada pendampingan ahli dan ada juga pemberian terapi obat yang lebih terarah" ungkap Daeng M. Faqih seperti dikutip dari Antara, Minggu (25/7/2021).
Dia menyarankan agar pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri untuk setiap hari berkonsultasi pada nakes.
Pengawasan dari tenaga medis dan dokter lanjut dia, memang dibutuhkan agar angka kesembuhan Covid-19 pada pasien bisa semakin tinggi dan peluangnya semakin besar.
“Hal yang utama dalam konsultasi saat isolasi mandiri itu jangan lupa sampaikan perkembangan gejala, serta hasil observasi mandiri ya mulai dari respiratory rate, suhu, dan kadar saturasi oksigen" himbaunya
Dokter Daeng juga menegaskan, selama isolasi mandiri pasien Covid-19 tidak boleh melakukan kegiatan yang menyebabkan kelelahan pada fisik dan mental.
Menurutnya pasien boleh berolahraga, namun dalam jumlah yang normal dan tidak mengganggu kadar oksigen di dalam tubuh.
"Selama isolasi mandiri, pasien Covid-19 pun tidak perlu merasa panik dan sebisa mungkin selalu berpikiran positif dengan berbagai cara misalnya dengan menghubungi kerabat secara virtual atau bisa juga sambil membaca buku" cetus dia.