Saadiah mencatat, performa  ekspor perikanan  terus  mengalami perbaikan setiap tahun. Pada  2020, volume ekspor perikanan tumbuh sebesar 8,74% dengan nilai Rp20,57 T. Namun daya saing produk perikanan nasional masih rendah di kancah perdagangan global.

“Secara global, nilai ekspor perikanan  masih kalau jauh  dari  negara-negara dengan  produksi  perikanan,  yang lebih  kecil seperti Vietnam,  India ataupun Thailand. Hal ini menunjukkan masih rendahnya daya saing produk perikanan di kancah perdagangan global”, papar politisi perempuan dari Dapil Maluku ini.

Dia menegaskan pemberlakuan sertifikasi satu pintu, wajib diikuti dengan proses yang transparan.

”Prosesnya lebih cepat, semua pelaku usaha bisa memantau proses tersebut dengan baik, tanpa berbelit-belit,” imbuhnya.

Jika ini dijalankan, tambahnya, maka wajib diikuti dengan pola bimbingan dan pembinaan mutu terhadap lembaga/instansi/kelompok yang telah tersertifikasi.

“Sebab boleh jadi, inovasi dan perbaikan sehebat apapun, tanpa disertai dengan pendampingan akan sia - sia,” kuncinya (BB-RED)