Pada pemilihan gubernur, bupati dan walikota di Maluku tahun 2018, dari daftar pemilih tetap sebanyak 1.189.201 pemilih, terdapat pemilih perempuan yang terdaftar sebanyak 604.155 pemilih atau 50,80 persen dari total jumlah pemilih.

"Dari jumlah itu hanya 418.429 pemilih perempuan yang menggunakan hak pilihnya di TPS. Masih ada sebanyak 175.276 perempuan yang tidak menggunakan hak pilihnya di TPS," ungkapnya.

Karena itu, lanjut dia, angka partisipasi perempuan tidak hanya berarti secara statistik. Namun memberikan dampak politik bagi tidak tersentuhnya pengarus-utamaan isu-isu politik di dalam kebijakan pemerintahan dan agenda-agenda demokrasi.

"Karena itu selaku Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, saya mengimbau dan mengintruksikan para Ketua TP-PKK Kabupaten dan Kota agar dapat memaksimalkan program pendidikan pemilih keluarga perempuan dengan menyukseskan program desa peduli pemilu dan pemilihan di daerahnya masing-masing dengan menggerakkan kader-kader PKK," tandasnya.

Ia berharap, kerjasama ini nantinya dapat memberikan manfaat bagi tingginya angka partisipasi perempuan dalam Pemilu dan Pemilihan tahun 2024 yang akan datang, terutama di Provinsi Maluku.

Sementara itu, Ketua KPU RI Ilham Saputra melalui komunikasi virtual memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini.

"Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan menjadi prioritas nasional, karena kami melihat masih banyak masyarakat yang belum memilih secara rasional dan membuka dirinya untuk terlibat dalam money politic. Hal ini tentunya menciderai demokrasi kita. Oleh karena itu KPU mengajak seluruh pihak khususnya TP-PKK untuk terlibat aktif dalam sosialisasi pendidikan pemilih'" tandasnya (*)

Editor : Redaksi