Kendaraan tersebut sebagai solusi untuk militer, lokasi menantang (wilayah terpencil), bandara regional, bandara internasional, lokasi darurat/pelatihan, helipad swasta atau industri.

A704 juga dilengkapi dengan Energy Management System (EMS) yang dapat memonitor seluruh sistem yang bekerja pada lampu selama beroperasi dalam kondisi terberat sekalipun, sangat sesuai dengan wilayah Indonesia yang beriklim tropis dan tidak memerlukan daya listrik sebagai sumber energi.

Ia menambahkan, terdapat 4 jenis lampion dalam pengoperasionalannya. Antaranya, sistem lampion kecil warna lampu hijau untuk helipad, sistem lampion kecil warna lampu biru untuk taxiway dan apron.

Sistem lampion besar warna lampu merah-hijau untuk ujung runway, sistem lampion besar warna lampu kuning-putih untuk 600 meter kedalam jarak menuju ujung runway, sistem lampion besar warna lampu putih-putih untuk tengah-tengah runway.

“Ini cukup membantu penyebaran lampu yang cepat dan bisa digerakkan dimana saja untuk lapangan terbang, helipad, dan lainnya,” tandasnya.

Portable Airfield Lighting System juga sebagai peralatan yang dapat mendukung kesiapan operasi TNI AU, khususnya untuk Lanud Pattimura dalam menyelenggarakan operasi udara serta dukungan operasional penerbangan yang bersifat dinamis dan taktis, baik dalam kondisi normal, bencana alam, evakuasi, dsb-nya.

A704 memiliki keunggulan dalam hal taktis dan dapat digunakan disegala medan, perangkat ini dapat bersifat mobile dalam operasi udara di seluruh wilayah Indonesia. Pangkalan atau helipad yang bersifat sementara atau emergency bagi kepentingan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) (BB-DIO)