Kegiatan ekonomi di kawasan industri (KI) akan meningkatkan pendapatan daerah (PAD) melalui pajak dan retribusi. Peningkatan  PAD akan berdampak kepada meningkatkan tingkat kemandirian daerah Maluku dalam jangka panjang.

Pendapatan ini bisa digunakan untuk pembangunan sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sosial yang dibutuhkan masyarakat.

Dengan pengembangan kawasan industri, di Pulau Seram dan Pulau Buru maka,  Maluku tidak hanya bergantung pada sektor primer seperti perikanan dan pertanian, tetapi juga mulai mengembangkan sektor-sektor hilir yang bernilai tambah tinggi (high value).

Diversifikasi atau dikenal dengan produk-produk derivatif atau turunan ini akan membuat perekonomian Maluku lebih tahan terhadap guncangan eksternal, seperti fluktuasi harga komoditas global.

Tantangan dalam Mencapai Pertumbuhan Inklusif

Meskipun pengembangan kawasan industri di Seram dan Buru memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terdapat sejumlah tantangan yang harus diatasi.

Salah satu tantangan utama adalah rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga kerja lokal.

Untuk itu, perlu ada program pendidikan dan pelatihan yang relevan agar masyarakat lokal dapat berpartisipasi aktif dalam industri yang berkembang.

Ini sebuah tuntutan kebutuhan riil bagi masyarakat Maluku yang harus disikapi oleh pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten / Kotabyang ada di Maluku.

Pengembangan kawasan industri (KI) di Pulau Seram dan Pulau Buru bisaenimbulkan dan menciptakan kesenjangan antara daerah yang menjadi pusat industri dan daerah lainnya yang tertinggal.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa manfaat dari pengembangan kawasan industri (KI) tersebar secara merata ke seluruh wilayah Maluku.

Selain itu hal lain yang perlu diperhatikan adalah dengan Industri yang berkembang pesat harus diimbangi dan diikuti dengan pengelolaan lingkungan yang baik.

Tanpa pengelolaan yang tepat, eksploitasi sumber daya alam dapat merusak ekosistem yang ada dan mengancam keberlanjutan ekonomi jangka panjang.

Meskipun pengembangan kawasan industri (KI) akan mendorong peningkatan infrastruktur, tantangan infrastruktur yang ada saat ini, seperti akses transportasi yang terbatas, dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan investasi di wilayah ini.