Negeri SSI Rawan Longsor, Pemda Malteng Diminta Bangun Talud di Bawah Lereng

Beruntung, kata dia, area permukiman warga SSI di bawah lereng tersebut masih tertolong dengan adanya tanaman berupa pohon bambu yang berjejeran di atas [lereng].
Bambu-bambu sepanjang lereng kawasan ini, kata dia, sudah ada sejak dulu kala. Meski begitu, warga Negeri SSI khususnya yang rumahnya di bawah lereng tidak harus dipaksakan untuk bergantung selamanya pada pohon bambu.
“Sebab, kondisi cuaca tidak menentu. Begitu juga bencana alam datangnya secara tiba-tiba. Jadi, sebelum terlambat atau menghindari terjadi tanah longsor hingga menelan korban jiwa, Pemda Kabupaten Malteng harus bertindak cepat yakni membangun talud. Utamanya talud dibangun di belakang rumah-rumah warga tepatnya di bawah gunung,” desaknya.
Ia mendorong Pemda Kabupaten Malteng agar membangun talud di bawah lereng guna melindungi permukiman warga dari ancaman tanah longsor.
Ia berujar, jangan sampai sudah terjadi bencana, kemudian pemrintah baru melakukan penindakan atau pembangunan talud. Seharusnya, kata dia, Pemda Malteng mengutamakan langkah pencegahan.
Jalan praktis mengantiasipasi ihwal dimaksud, lanjut dia, Dinas PUPR Kabupaten Malteng patut membangun talud penahan tanah khususnya di permukiman warga Negeri SSI yang berada di bawah lereng.

Apalagi, masalah ini sudah beberapa kali diusulkan oleh warga Negeri SSI kepada pihak Pemda Kabupaten Malteng. Sayangnya usulan dimaksud sampai saat ini belum juga direalisasi oleh Dinas PUPR Malteng.
Padahal, keberadaan talud di bawah gunung sangat membantu bahkan menjadi solusi terbaik untuk melindungi permukiman warga dari ancaman tanah longsor.
“Karena talud ikut menopang tanah. Jadi, kami meminta Pemda Malteng dapat membangun talud di bawah lereng guna melindungi permukiman warga dari musibah longsor,” pungkasnya. (*)
Editor : Samad Vanath Sallatalohy