BERITABETA, Langgur – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara, menetapkan Ohoi Debut, sebagai  Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Penetapan Ohoi Debut sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dilakukan dalam acara pelucuran di desa tersebut, Sabtu (27/10/2018)

Hadir dalam acara itu Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan RI, Rekton Silaban, unsur BPJS Ketenagakerjaan Maluku, BPJS Ketenagakerjaan Tual/Malra, Pemkab Malra, Komisi D DPRD Maluku, Perbankan, Pemerintah Desa Debut dan masyarakat setempat.

Rekton dalam arahannya mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan kadang-kadang dianggap sama dengan BPJS Kesehatan, makanya pada saat kegiatan seperti ini perlu ditekankan perbedaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

“Saya dan teman-teman bekerja di BPJS Ketenagakerjaan, dulu namanya Jamsostek yang khusus untuk melindungi pekerja. UUD 1945 mengatakan bahwa setiap rakyat Indonesia itu berhak atas perlindungan jaminan sosial, maka wujud BPJS ketenagakerjaan harus memastikan semua pekerja Indonesia di seluruh pelosok tanah air wajib dilindungi BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Menurut dia, dari segi untung rugi, lebih bagus mengambil kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di kota-kota, di mana ada pabrik, perbankan, industri-industri, dibandingkan ke daerah ini yang ongkosnya mahal.

“Tetapi karena amanat UU, biarpun desanya jauh, rakyat mempunyai hak asasi untuk mendapat perlindungan jaminan sosial, maka kita harus melaksanakannya,” ujar Rekton.

Dia mengemukakan, jaminan sosial ini secara internasional sudah dirumuskan. Salah satu faktor yang membuat rakyat miskin adalah karena tidak ada akses ke jaminan sosial, sehingga jaminan sosial ini membuat rakyat tidak jatuh miskin.

“BPJS Ketenagakerjaan bukan swasta dan tidak mencari laba, ini adalah lembaga Negara tugasnya melindungi pekerja atau rakyat supaya tidak jatuh dalam kemiskinan dan sangat murah hanya Rp 16.800 sebulan, BPJS hadir untuk melindungi pekerja dari kecelakaan kerja maupun kematian, ada juga program jaminan hari tua,” katanya.

Sementara itu, Plt Sekda Kabupaten Malra, Matheus Teslatu menyampaikan, untuk Malra saat ini sekitar 46.100 warga masyarakat merupakan angkatan kerja dan sebagian besar adalah pekerja pada sektor pertanian dan perikanan.

“Saya sungguh berharap, dengan Ohoi Debut dicanangkan sebagai Ohoi Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, maka upaya melindungi masyarakat dari risiko pekerjaan akan semakin baik dan dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan, program jaminan sosial ketenagakerjaan saat ini masih perlu ditingkatkan untuk pelaku usaha maupun tenaga kerja, khususnya bagi tenaga kerja sektor informal yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta.

Pembentukan Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan memiliki tujuan agar masyarakat dapat lebih mengenal pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan yakni program jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, serta jaminan pensiun bagi perlindungan paripurna terhadap risiko pekerjaan untuk menyejahterakan masyarakat dan keluarga.

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Maluku, Alias Muin mengemukakan, BPJS Ketenagakerjaan Maluku melalui program pencanangan kegaiatan ini guna memberi perlindungan seluas-luasnya bagi pekerja.

“Target kita adalah pekerja formal maupun informal. Penetapan Debut sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan kegiatan keempat yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan di Maluku,” katanya.

Tujuannya adalah bagaimana Ohoi Debut bisa menjadi contoh bagi ohoi-ohoi lain. Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Malra dan Kota Tual sebanyak 9.000-an orang, yakni pekerja formal 7.000 lebih dan? pekerja informal sekitar 2.000. (BB/ANT/DIO)