Kata aktivis IMM ini dampak dari kebijakan Djalaluddin Salampessy akan membodohi generasi muda di Kabupaten Buru.

"Penjabat Bupati Buru, kita tidak akan pernah mundur untuk mengikuti engkau dengan kebijakan bodoh dan kebijakan tidak pro terhadap rakyat. Kamu ke pendopo kita akan ke pendopo. Kamu ke Ambon kita akan ikut ke Ambon, kamu ke mana saja kita akan ikut karena engkau telah membawa segudang masalah di Kabupaten Buru,"teriang aktivis IMM  ini.

Sejumlah orator juga mengungkap masalah tunjangan dokter dan nakes di RSU Namlea, serta masalah TPP ASN yang sudah memasuki bulan Oktober yang juga belum terbayarkan dan berbagai masalah lainnya.

Djalaluddin dikritik karena dalam banyak forum resmi dan panggung panggung selalu melontarkan devisit APBD sampai Rp.100 miliar lebih. Namun tega menghambur-hamburkan dana APBD di kegiatan HUT Buru yang ke 23.

Mereka juga memasalahkan obat-obatan di RSU Namlea yang tidak tersedia secara memadai di sana. Djalaluddin juga dikritik habis-habisan karena diduga tidak mau menandatangani sejumlah dokumen proyek yang telah menang tender.

Masalah air bersih kota Namlea juga ikut menjadi sorotan, karena ribuan pelanggan rumah tangga sudah beberapa bulan ini tidak terlayani PDAM.

Kata beberapa pendemo, ada mesin milik PDAM yang rusak dan perlu diganti yang baru. Konon sudah tiga kali Kepala PDAM telah meminta langsung kepada Penjabat Bupati. Namun diabaikan sampai hari ini.

Sekian jam berorasi, pendemo mulai kesal karena Penjabat Bupati tidak mau menemui mereka. Ada yang berusaha menerobos barikade petugas, namun selalu gagal dan mahasiswa juga tidak ngotot melewati barikade karena tidak mau berbenturan dengan aparat.

Massa sempat berhenti berorasi, saat dari Mesjid Al Buruj mulai terdengar suara tarhim. Namun suara ngaji itu tidak mampu menghentikan aktivitas Penjabat Bupati dan Pemkab Buru yang sedang merayakan puncak HUT .

Djalaluddin memilih meninggalkan Alun -alun Bupolo dengan kendaraan dinasnya lewat satu sisi jalan belakang panggung yang tidak dikepung pendemo. Massa sempat gerah  melihat Djalaluddin yang tidak mau menemui mereka.

Salah satu pimpinan OPD terlihat sempat berjalan ke massa pendemo, sehingga nyaris terjadi insiden, namun penjabat itu keburu diselamatkan petugas kepolisian.