Pelajar, Mahasiswa, Santri dan Warga Miskin Digratiskan Rapid Test Antigen
BERITABETA.COM, Namlea - Pemerintah Kabupaten Buru, akhirnya mengeluarkan kebijakan menggratiskan biaya rapid test antigen kepada pelajar, mahasiswa dan santri serta warga miskin di Kabupaten Buru yang akan melakukan perjalanan dari Ibukota Namlea menuju Ambon dan kota lainnya di Indonesia.
Kebijakan ini disampaikan Sekda Kabupaten Buru, M.Ilyas Bin Hamid di Namlea, Kamis (01/07/2021), menyusul banyaknya tuntutan agar pemerintah setempat meniadakan proses tersebut yang selama ini dinilai memberatkan warga.
"Nanti saat 5000 peace alat RDT-Ag ini tiba dalam waktu dekat, maka rapid test antigen sudah dapat dilakukan secara gratis bagi pelajar, santri, mahasiswa dan masyarakat pelku perjalanan kategori warga kurang mampu,"jelas Sekda Kabupaten Buru.
Ia mengatakan, pelaku perjalanan dengan kategori di atas, nantinya dapat melakukan rapid test antigen gratis di RSUD Namlea di Lala.
"Khusus bagi warga kurang mampu wajib dibuktikan dengan Suket dari Kades setempat,"sambung Ilyas.
"Apabila ada pungutan bagi pelaku perjalanan masyarakat yang kurang mampu, mahasiswa, dan pelajar serta santri, silakan datang melapor ke posko Gugus Tugas Covid-19," ujarnya.
Menurutnya, selama ini rapid test gratis hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang kontak erat dengan pasien positif virus corona. Namun Pemerintah Kaputen Buru akan memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin melakukan aktivitas normal, bahkan untuk keluar daerah khusus bagi mereka dalam golongan kategori seperti disebutkan di atas .
Ilyas menjelaskan, kebijakan wajib rapid test antigen bagi pelaku perjalanan ini bukan maunya Pemkab Buru, melainkan diatur dari pusat. Sedangkan di provinsi yang menentukan adalah Gubernur.
Karena itu, kata dia, selama Gubernur Maluku masih mewajibkan rapid test antigen jurusan Namlea - Ambon dan sebaliknya, maka Pemkab Buru hanya bisa membantu dengan menggratiskan biayanya dari Namlea menuju Ambon dan kota lainnya khusus untuk pelajar, mahasiswa, santri dan warga kurang mampu.
"Tidak semua orang tua siswa dan mahasiswa serta santri memiliki kecukupan dana jika setiap kali anaknya harus bepergian untuk studi harus membayar Swab Antigen dengan biaya yang cukup mahal. Demikian halnya dengan warga kurang mampu yang membayar Swab antigen lebih mahal dari harga tiket tujuan Ambon, karena itu kita gratiskan untuk komponen ini,"tandasnya.
Sekda juga menambahkan, Bupati Buru Ramly Umasugi telah memikirkan untuk membeli alat rapid tets antigen jenis genesos (alat tiup) untuk dipasang di pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan feri. Nantinya alat ini mampu mendeteksi virus Covid-19 terhadap para pelaku perjalanan dan biayanya juga sangat murah Rp.40ribu sampai Rp.50ribu per orang.
Dengan memasang alat genesos di pelabuhan sangat memudahkan dan meringankan beban masyarakat pelaku perjalanan atas besarnya harga RDT-Ag.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buru, Ismail Umasugi membenarkan 5000 space RDT-Ag telah dipesan dan akan tiba dalam waktu dekat.
Bagi pelajar, mahasiswa, dan santri yang akan melakukan perjalanan dapat menunjukan kartu mahasiswa dan mengambil rekomendasi dari tim Gugus Covid-19 untuk melakukan RDT-Ag gratis di RSU.
"Sedangkan untuk masyarakat menengah kebawah dapat menunjukan surat keterangan tidak mampu dari desa,"tambahkan Ismail (BB-DUL)