"Bagi yang jaga piket malam, harap jaga di depan. Jaga karbon, dan jaga usir sapi, cek pagar di sore hari, " demikian bunyi catatan itu.

Saat  didatangi awak media, aktifitas ilegal tersebut leluasa beroperasi tanpa tersentuh hukum. Dari kejauhan sudah terdengar bunyi mesin yang beroperasi memutar olahan tong tersebut.

"Di sini terkesan sudah ada perusahan tambang emas yang beroperasi . Suasana sangat bising akibat bunyi-bunyi mesin, seperti sudah ada industri besar yang resmi, " celetuk Ahmad Warhangan , salah satu awak media yang ikut menyaksikan dari dekat aktifitas di sana.

Walau sudah lama aktifitas tong beroperasi, namun Kapolsek Waeapo, Ipda Palti Madelino di hadapan sejumlah awak media pada Selasa malam 23 September 2025, berdalih tidak tahu. Bahkan dia beralasan baru tahu dari wartawan

"Saya sama sekali tidak tau kalau ada aktivitas tong di Widit," kilah Ipda Palti.

Padahal lokasi tersebut masih berada di wilayah hukum Polsek Waeapo. Sedangkan di Desa Widit ada Babinkamtibmas yang bertugas di sana.

Yang lebih memprihatinkan lagi, Kapolsek tidak segera bertindak tegas agar menutup aktifitas pengolahan  emas ilegal tersebut.

Namun ada kesan, mengulur-ulur waktu , sehingga aktifitas tong ilegal itu terus bebas beroperasi.

"Nanti selesai panen raya baru kita tinjau lokasi," elak kapolsek.

Salah satu petani penggarap sawah yang arealnya memanfaatkan irigasi yang aliran airnya dekat dari lokasi olahan tong di Desa Widit mengaku galau, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa menerima kenyataan ancaman limbah tambang B3 yang suatu waktu mengancam persawahan di dana.

Melalui awak media, ia hanya bisa menitip pesan kepada Gubernur Makuku, Hendrik Lewerisa dan Kapolda Maluku, serta Bupati Buru, Ikram Umasugi agar ikut campur tangan  dan turun tangan menghentikan aktifitas menggunakan B3 yang mengancam keselamatan pertanian.

Beberapa sumber terpercaya dihubungi terpisah oleh para awak media, ikut mencurigai, kalau oknum Kades Widit, Hasan Waedurat, diduga terlibat memback up usaha pengolahan emas ilegal di desanya.