Dalam perjalanan pulang dari Maraina terlihat ada beberapa Jemaat sedang menyelesaikan pembangunan gedung gereja. Selain Jemaat Maraina, Jemaat Hatuolo dan Jemaat Elemata sedang berjuang menyelaikan Kabah Tuhan itu.

Ketika berjumpa Majelis Jemaat Elemata mereka menitip harapan kelak bisa memeroleh sebuah lonceng gereja. Saya berdoa semoga ada pribadi yang tergerak menyumbang lonceng gereja bagi mereka.

"Kami doakan agar ada orang yang berbaik hati menolong kami terkait lonceng gereja" ungkap Penatua Yotam. Saya mengimani dan mengamini doanya.

Jalan menuju puncak Maraina adalah jalan yang berlumpur dan naik turun lembah. Jalan di sisi kiri kanannya ada pohon duri dan pohon gatal. Pohon duri mengingatkan kita agar lebih berhati-hati. Daun gatal dan menolong menguatkan tulang dan lutut yang goyah.

Sungai-sungai yang mengalir dapat menghilangkan dahaga termasuk air  bulu (bambu) yang dapat diambil di rumpun bambu yang tumbuh subur di hutan Seram Nusa Ina.

Sungguh Tuhan sudah menyediakan segala sesuatu di alam ini bagi manusia. Asal tidak serakah, segala sesuatu serasa cukup. Dengan kasih dan cinta, manusia bisa menemukan sejahtera.

Desau angin pegunungan berhembus sejuk, burung-burung berkicau, kupu-kupu berterbangan, embun menari di atas dahan, langkah-langkah insan penuh lumpur menuju puncak gunung Murkele, menuju puncak kemuliaan TUHAN. Diberkatilah semua ciptaan ! (***)