Pj. Bupati Malteng : RKPD Tahun 2024 Harus Disusun Berpedoman pada RDP
BERITABETA.COM, Masohi - Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Muhamat Marasabessy mengingatkan bawahannya agar penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 harus berpedoman pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD).
RKPD juga harus berpedoman pada Kebijakan Pembangunan Provinsi (KPP) dan Kebijakan Pembangunan Nasional (KPN). Selain itu penyusunan selalu memperhatikan potensi dan kondisi aktual yang terjadi, serta kemampuan keuangan daerah.
“Disamping meningkatkan kesiapan kita dalam menghadapi pelaksanaan Pemilu, Pilpres, dan Pilkada serentak, harus juga memperhitungkan agenda dan proses pelaksanaan kegiatan pembangunan sehingga tidak saling mempengaruhi atau mengganggu,” kata Marasabessy saat membuka Musrembang Kabupaten Malteng di Baileo Soekarno Kota Masohi, Kamis (6/4/2023).
Ia menegaskan, penyusunan Belanja Daerah 2024 akan menggunakan pendekatan kinerja, untuk menjamin efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran, dengan mendahulukan alokasi belanja operasional terutama komponen belanja pegawai, dan belanja transfer kepada negeri, terutama belanja yang bersifat Mandatory Spending (Pembelanjaan Wajib).
“Berbagai program pembangunan yang dilakukan telah mampu memberikan kemajuan di Kabupaten Malteng setelah masa pandemi COVID 19 yang melanda, yang ditunjukan dengan berbagai capaian indikator makro ekonomi daerah.
Dikatakan, pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi yang meningkat menjadi 5 persen atau meningkat sebesar 1,78 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021. Sejalan dengan itu, tingkat inflasi dapat dikendalikan pada tahun 2022 menjadi 3,68 persen. Juga pembangunan manusia di Malteng telah menunjukan peningkatan, hal ini tergambar dengan peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Kabupaten Maluku Tengah dari 71,35 pada tahun 2021, menjadi 71,84 pada tahun 2022.
Sementara, kata dia, tingkat kemiskinan yang sebelumnya sebesar 19,84 persen, menurun menjadi 17,46 persen pada tahun 2022, serta tingkat pengangguran terbuka juga menurun menjadi 6,95 persen. Untuk itu, dalam rangka mewujudkan Maluku Tengah yang semakin maju, sejahtera, dan berkelanjutan.