BERITABETA.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo menjelaskan sejak masih bernama pandu, pramuka Indonesia selalu mencetak  generasi yang memiliki sikap siap berkorban untuk sesama, berdisiplin dalam bertindak, tangguh dalam rintangan, siap dan  peduli untuk sesama.

“Di era pandemi Covid ini jiwa dan karakter semacam itulah yang sangat dibutuhkan,” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka pada Upacara Hari Pramuka ke-59 secara virtual, Rabu (12/8/2020).

Upacara yang biasanya diselenggarakan secara langsung atau tatap muka kini dilakukan secara virtual mulai pukul 15.00 WIB.  Presiden Jokowi berada di Istana Negara, sementara Ketua Kwartir Nasional Pramuka Kak Budi Waseso dan petugas upacara berada di Pusdiklatnas Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur.  Karena Covid-19, jumlah peserta upacara hanya 50 orang dan menerapkan protokol kesehatan.

Live streaming dilakukan dari gedung Pusdiklatnas Pramuka yang diikuti pengurus 34 Kwartir Daerah di tingkat provinsi, ratusan Kwartir Cabang di kabupaten/kota, 11 Gugusdepan di KBRI/KJRI di luar negeri, dan disaksikan jutaan Pramuka melalui Youtube.

Sementara itu, tema Hari Pramuka 2020 adalah “Peran Gerakan Pramuka Ikut Membantu dalam Penanggulangan Bencana Covid-19 dan Bela Negara,”

Dalam kesempatan itu, Presiden meminta semua pihak agar bisa  disiplin memakai masker dan menjaga jarak, serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk sama-sama berdisiplin.

Selain itu, semua harus peduli dan saling membantu serta bergotong royong.  “Jika gerakan disipin dan kepedulian semacam ini kita lakukan bersama-sama maka dapat mengurangi penyebaran Covid dan risiko-risikonya,” terang Presiden.

Presiden juga menghimbau agar dapat melakukan dua gerakan nasional. Pertama, gerakan  kedisiplinan nasional yang mengajak masyarakat berdisiplin mengikuti protokol kesehatan. Kedua, gerakan  kepedulian nasional  untuk mengajak masyarakat saling membantu dan  peduli sesama.

Dua gerakan tersebut, kata Jokowi, sangat penting bagi adik-adik pramuka untuk mengasah jiwa kepemimpinan yang sesuai dengan Dwidarma, Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka.

Pengalaman selama menghadapi pandemi ini, kata Presiden, selain sikap disiplin kita melihat pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyelesaian masalah perekonomian, kita membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Karakter disiplin akan bermakna jika didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.

Presiden juga meminta para pramuka agar giat belajar, menguasai  ilmu pengetahuan dan teknologi setinggi-tingginya. Sebab, Pramuka menjadi sumber daya manusia Indonesia yang cepat tanggap, bersikap disiplin, merawat ke-Bhinnekaan, mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi  penjaga Pancasila yang sejati.

Presiden menambahkan, saat ini tantangan hidup makin berat dan kompleks. Dunia berubah cepat dan penuh ketidakpastian. Masa depan  jauh  berbeda dengan masa kini.

“Adik-adik pramuka harus  membuktikan ketangguhan dengan  mengejar ilmu pengetahuan dan teknologi,  jadilah generasi masa depan yang mencerahkan, yang terus membangun  harapan  dan kejayaan Indonesia.  Indonesia   maju yang kita cita-citakan bersama.  Buatlah Indonesia selalu bangga terhadap Praja Muda Karana.  Jayalah Pramuka, Jayalah Indonesia,” tutup Presiden.

Pada Upacara Hari Pramuka ke-59 kali ini diberikan tanda penghargaan anggota Gerakan Pramuka. Penghargaan Melati kepada Gubernur Jawa Tengah  Ganjar Pranowo, selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah.

Penghargaan Darmabakti kepada Kak Agus Thamran, pelatih pembina pramuka Kwarcab Jakarta Pusat. Penghargaan Karyabakti untuk Kak Muhammad Ikhsan Idris, Ketua Satgas Penanganan Covid, Kwarda Sulawesi Selatan.

Selain itu Penghargaan Teladan kepada tiga peserta didik, yaitu adik Muhammad Sadam Alamsyah (Dewan Kerja Cabang Kota Bogor, Kwarda Jawa Barat), adik Nunuk Hidayati (Wakil Ketua DKD Kwarda Jawa Timur), dan adik Abdul Ibrahiim (Ketua DKR Loa Janan, Kwarda Kalimantan Timur) (BB-DIP)