BERITABETA.COM, Bula — Program hilirisasi sagu yang digagas oleh Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri sudah menjadi diskursus publik.

Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri kepada wartawan usai upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di lapangan Pancasila, Kota Bula, Minggu (17/8/2025) mengaku sangat senang ketika ada banyak pihak mulai membicarakan soal tema sagu.

"Sekarang ada banyak ramai ini, orang sudah mulai mengkritisi tema hilirisasi sagu. Saya senang sekali, saya very happy seperti biasaya. Itu artinya tema hilirisasi jadi diskursus publik," akui Fachri Husni Alkatiri.

Fachri berharap agar gagasan hilirisasi sagu SBT yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Presiden Prabowo Subianto ini menjadi milik publik.

Menurutnya, banyak kritikan yang hadir dari berbagai pihak itu akan sangat bagus bagi Pemerintah Daerah (Pemda) SBT untuk lebih berhati-hati, sekaligus menyaring masukan yang positif untuk bisa diambil.

"Kita baru memulai, kita pengen supaya jalan kita ke depan ini bagus, butuh ada banyak pikiran, butuh ada banyak catatan dari semua masyarakat SBT. Karena niat kita satu, kita ingin SBT maju secara ekonomi," ujarnya.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Maluku ini menegaskan, gagasan hilirisasi sagu ini bukan berarti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBT hanya fokus pada sagu.

Dia menandaskan, tema hilirisasi sagu yang digaungkan akhir-akhir ini menjadi bagian dari strategi untuk membangun daerah serta mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Pusat (Pempus) untuk melihat SBT dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki.

"Katong (kita) pengen ajak orang senang sama katong (kita), baik dari provinsi, pusat, katong (kita) harus tunjukkan sesuatu yang hanya katong (kita) miliki dan tidak dimiliki oleh yang lain. Kalau beta (saya) cuma bicara cengkeh ada Maluku Tengah lebih besar dari kita, pala demikian, kita bicara kelapa kita nomor 4, kita bicara ikan nomor 6. Itu poinnya, makanya musti sagu," tegasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi