BERITABETA.COM, Bula — Proyek Jembatan Wai Arkai Cs  yang meliputi Jembatan Wai Arua, Wai Arkai, Wai Sisolit, Wai Masit dan Wai Kwaos di Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] yang dibangun Balai Pelaksana Jalan Nasional [BPJN] Maluku kini sudah tuntas dikerjakan.

Informasi yang diperoleh beritabeta.com di Bula, Minggu (16/01/2022), proyek senilai Rp 43.021.220.000,00 yang bersumber dari Surat Berharga Syariat Negara [SBSN] di ruas jalan Bula - Airnanang itu bahkan sudah dinikmati masyarakat setempat sejak akhir 2021 lalu. Kendaraan roda dua maupun roda empat pun sudah melintas di atas jembatan-jembatan tersebut.

Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya [Gerindra] DPRD SBT, Costansius Kolatfeka kepada media ini mengungkapkan, salah satu harapan Pemerintah Daerah [Pemda] SBT adalah mewujudkan konektivitas antar wilayah di daerah itu.

Koletfeka berujar, melalui proyek jembatan Arkasi Cs yang dituntaskan itu menjadi wujud nyata dan penegasan atas perhatian Pemerintah Pusat [Pempus] melalui balai vertikal Kementerian Pekerjaan Umum [PU] di Maluku.

"Atas dasar itu, saya sangat mengapresiasi kerja-kerja BPJN di Kabupaten SBT. Harap kami sinergisitas BPJN Maluku bersama Pemda SBT terus terjalalin dan saling mendukung dalam perencanaan pembangunan juga dukungan warga sekitar lokasi pekerjaan," ujar Costansius Kolatfeka.

Anggota Komisi C DPRD SBT itu juga membeberkan, selain proyek jembatan Arkai Cs, BPJN juga telah merampungkan proyek jembatan Wailola Besar di Desa Lemumir, Kecamatan Bula.

Bahkan tambah dia, pada awal 2022 ini BPJN kembali membangun salah satu jembatan di kabupaten berjuluk 'Ita Wotu Nusa' itu yakni jembatan Wai Bula Air dengan anggaran senilai Rp29.007.094.000,00.

"Saya melihat ini bahwa, BPJN Maluku memang punya perhatian terhadap pembangunan di SBT. Ini upaya luar biasa untuk melengkapi sedikit demi sedikit infrastruktur penghubung di daerah ini," bebernya.

Kendati demikian, mantan anggota DPRD Maluku itu meminta agar perhatian BPJN Maluku tidak sebatas pada pembangunan jembatan di wilayah-wilayah tersebut.

Dia berharap, perencanaan pembangunan oleh BPJN juga harus diarahkan ke wilayah-wilayah yang masih terkendala akses. Terutama harus adanya perhatian serius terhadap Kecamatan Kilmury dan Kota Baru - Werinama yang belum tersentuh.

"Tidak hanya sebatas jembatan itu, kami juga harapkan perencanaan Balai jalan dan jembatan juga terhadap wilyah Kilmury dan Kota Baru - Werinama menjadi perhatian. Atas dasar itu pemda SBT melalui dinas terus-terus menyiapkan data-data dukung guna bersinergi dengan Kementrian tersebut," pungkasnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi