BPJN Maluku Bantah Proyek Jalan di Pulau Seram Bermasalah

BERITABETA.COM, Ambon – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku menegaskan akan memproses hukum terkait berita hoaks yang dipublish salah satu media online di daerah ini.
Pemberitaan itu dinilai tidak akurat dan lebih menyesatkan, karena proyek jalan di pulau Seram ditulis bermasalah, padahal faktanya tidak benar.
Kepala BPJN Maluku, Moch Iqbal Tamher, menegaskan pemberitaan media bukan hanya sekedar mewartakannya, tapi pun harus bertanggung jawab atas karya jurnalisnya secara utuh, tuntas, berimbang dan bukan bersifat “hoax”.
“Sebagai pelayan rakyat di bidang informasi, penyajian karya jurnalis harus benar-benar dilandasi dengan dasar Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalis (KEJ),” tagasnya dalam rilis yang diterima media ini, Senin (17/2/2025).
Dijelaskan, proyek preservasi jalan Bula – Masiwang tahun anggaran 2024 menelan anggaran sebesar Rp 48 Miliar dan dikerjakan sesuai sesuai spesifikasi teknis Binamarga bidang preservasi. Spesifikasi teknis ini merangkum lingkup pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan proyek.
“Jadi bukan bernilai Rp 49, 2 dan katanya justru meninggalkan reruntuhan dan jalan yang cepat rusak. Ini merupakan informasi yang sesat,” beber Iqbal.
Kekeliruan yang sama juga terjadi pada pemberitaan soal Proyek Preservasi Jalan Tamilow-Haya. Oleh media dimaksud anggarannya disebut fantastis sebesar Rp 20,233 miliar dari APBN 2024. Hasilnya pun katanya telah runtuh dalam hitungan bulan.
Bahkan disebut proyek yang seharusnya menjadi jalur penghubung vital bagi masyarakat Tehoru, Laimu, dan Werinama ini malah berubah menjadi ancaman keselamatan.
Untuk diketahui, proyek yang disebutkan diatas yang benar adalah proyek Paket Preservasi Jalan Tamilouw-Haya-Tehoru-Laimu-Werinama dengan nilai kontrak 19 Miliar dan pegerjaannya tidak ada masalah sama sekali.
Proyek yang ditangani oleh BPJN Maluku khususnya Satker PJN Wilayah II Provinsi Maluku ini, adalah proyek yang dibiayai oleh APBN tahun 2024 ini justru memberikan kontribusi positif bagi Maluku.
Betapa tidak, dengan kondisi APBD Kabupaten Kota di Maluku yang minim, kehadiran BPJN Maluku dalam Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Maluku menjadi Solusi bagi pemerintah daerah.
“Kita berharap jika ada pemberitaan hoaks yang menyebutkan BPJN tidak serius adalah sebuah pernyataan yang sangat keliru,” kata dia.