Rumadan Nilai SDA di SBT Belum Dikelola Secara Baik
BERITABETA.COM, Bula — Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Husin Rumadan menilai, selama ini Sumber Daya Alam (SDA) di daerah itu belum dikelola secara baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
Rumadan mengungkapkan, Pemkab SBT belum mampu mengelolah SDA di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu menjadi modal. Padahal luas wilayah laut dan darat daerah itu sangat melimpah dengan ikan, minyak bumi, tambang dan lainnya.
"Kita punya persoalan adalah kita belum mampu mengelola sumber daya alam kita menjadi modal atau diubah menjadi uang. Potensi laut dan darat kita adalah potensi sumber daya alam. Ada ikan di laut, ada hasil-hasil laut juga di laut, kemudian di dalam perut bumi kita ada tambang," ungkap Husin Rumadan saat menjadi narasumber pada kegiatan Diskusi Publik yang digelar PWI SBT di Cafe dan Resto Langit Teduh, Pantai Wailola, Bula, Kamis (13/6/2024).
Dia menandaskan, selama ini konsentrasi masyarakat di kabupaten penghasil minyak bumi itu kepada Pemerintah Daerah (Pemda) setempat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), maka wajar saja kalau keluh-kesah itu terdengar di mana-mana.
Menurutnya, pemerintah dengan kemampuan anggaran daerah sebesar Rp900.74.000.000.000 per tahun untuk harus menyentuh 136.000.000 jiwa yang tersebar di lima belas kecamatan di daerah itu adalah persoalan besar yang tidak dapat diselesaikan oleh siapapun pemimpinnya kalau hanya bersandar pada APBD.
"Tapi saya bilang, potensi terbesar kita adalah berada pada sektor swasta. Kapan Pemerintah Daerah ini membuka ruang investasi," tandasnya.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini membeberkan, Kabupaten SBT punya lahan tidur yang banyak, sentra pertanian yang cukup besar, pengembangan wilayah perikanan dan tambang yang cadangannya menurut data migas cukup tinggi.
"Tapi sampai kapan ini akan dikelola, dirubah. Kita tidak cuma bermain di khayalan saja, tapi ini bagaimana dikelola secara baik," bebernya.
Untuk menjawab semua itu, dia menyarankan agar pemimpin SBT lima tahun kedepan harus memiliki jejaring yang kuat dan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak.
Menurutnya, dengan menghadirkan pemimpin yang visioner, memiliki kecerdasan intelektual yang baik dan komunikatif, kedepan SBT bisa maju sejajar dengan kabupaten/kota lainnya di Indonesia.
"Jika itu didapatkan dalam hasil seleksi pada 27 November 2024 nanti, saya kira ruang untuk kita semua memberikan masukan, ruang untuk kita diskusi dan ruang inovasi dan kemudian satu hal yang tidak boleh kita lupakan adalah kita tidak butuh banyak mencampur terhadap tata kelola pemerintahan, tatanan-tatanan masyarakat harus kita jaga secara baik. Dan ini momentum untuk kita melakukan evaluasi kepemimpinan lima tahun kedepan," pungkasnya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi