Saniri Negeri Tuhaha Bantah Ada Dugaan Korupsi DD – ADD di Masa Pemerintahan Raja Sasabone

BERITABETA.COM, Saparua Timur – Saniri Negeri Tuhaha, Kecamatan Saparua Timur, Maluku Tengah membantah dengan tegas adanya pemberitaan tanpa dasar yang menyudutkan Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) atau Raja Negeri terpilih, Yance Sasabone.
Bantahan ini menyusul adanya pemberitaan, terkait dugaan korupsi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (DD-ADD) tahun anggaran 2017-2023.
Tudingan yang menyebut, Yance Sasabone, diduga terlibat korupsi DD-ADD itu, dinilai sangat tendensius dan sarat dengan muatan politik.
Penegasan ini disampaikan Wakil Ketua Saniri Negeri Tuhaha, Demianus Pollatu kepada beritabeta.com di Ambon, Senin (5/5/2025).
Pollatu mengatakan, selama pemerintahan negeri Tuhaha dipegang oleh Raja Sasabone, semua program pembangunan di negeri berjalan dengan maksimal, bahkan banyak kebijakan yang ditempuh Raja Sasabone sangat menguntungkan masyarakat Negeri Tuhaha.
“Beta (saya) harus jujur menyampaikan ini, Raja Yance Sasabone semasa memerintah cukup maksimal mengelola ADD – DD, sehingga jika ada yang menyebut terjadi korupsi yang dilakukan raja, atau menduga –duga, maka ini sangat disayangkan, karena pernyataan tesebut tidak mendasar,” tegas Pollatu.
Ia bahkan mencontohkan beberapa kebijakan yang ditempuh Raja Yance Sasabone sangat menguntungkan masyarakat Tuhaha. Misalnya, dalam pekerjaan jembatan dan jalan setapak Raja telah menempuh kebijakan menambah volume pekerjaan meskipun dari sisi perencanaan dan anggaran tidak tercover.
“Katong (kami) dari Saniri Negeri menjadi saksi adanya hal-hal positif yang dilakukan Raja dimasa itu, jadi bila ada warga yang menuding tanpa bukti yang jelas, ini sangat disayangkan. Apalagi, kita baru saja menyelesaikan proses demokrasi pemilihan raja yang berlangsung dengan aman dan sukses,” cetus Pollatu.
Pollatu pun meminta warga untuk bijak menyikapi kondisi yang terjadi di negeri saat ini, karena faktanya bila Yance Sasabone berbuat curang atau nakal, atapun kepemimpinannya tidak maksimal dalam menjalankan program pemerintah, maka sudah tentu hasil pemilihan raja kemarin pastinya masyarakat tidak akan memilihnya kembali sebagai Raja Negeri Tuhaha.
“Hasil pemilihan raja kemarin itu adalah cermin bahwa Yance Sasabone mendapat tempat di hati masyarakat Tuhaha. Kemenangan 70 persen itu angka mutlak dan menjadi tanda bahwa beliau dianggap berhasil selama ini,” beber Pollatu.
Hal senada juga disampaikan Tokoh Masyarakat Negeri Tuhaha, Leonardo Pettipeiluhu yang menegaskan, desakan agar pemerintah kabuapeten melalui Bupati Maluku Tengah agar menunda proses pelantikan Raja Negeri Tuhaha terpilih adalah permintaan yang tidak masuk akal.
“Katong (kami) ini masyarakat awam, tapi namanya proses pelantikan itu adalah rangkaian dari proses demokrasi, maka tidak bisa ditunda atau digugurkan hanya dengan adanya tudingan atau dugaan tanpa keputusan hukum yang tetap,” ungkap Leonardo.
Ia menegaskan, bila memang ada hasil audit dari lembaga resmi yang berisi tentang dugaan penyimpangan atau korupsi, itu pun harus dibuktikan dengan proses hukum. Anehnya, kata Leonardo, kenapa bisa hasil audit lembaga resmi bocor ke masyarakat?
“Ini kan aneh. Hasil audit dari mana? Inspektorat pun tidak mungkin melakukan hal demikian tanpa melalui mekanisme pembinaan,” urainya.
Untuk itu, Leonardo Pettipeiluhu meminta agar masyarakat Negeri Tuhaha dapat menjaga kondisi pasca pemilihan raja ini, karena terpilihnya Raja Negeri Tuhaha ini sudah melalui mekanisme dan tahapan dari jenjang pemerintahan yang ada.
“Stop jua deng tebar informasi-informasi sesat, mari katong jaga kedamaian tanpa harus menjatuhkan agar kedepan negeri lebih baik dengan kepemimpinan raja adat yang baru saja dipilih secara demokrasi ini,” tutupnya (*)
Editor : Redaksi