BERITABETA.COM  - Taliban kembali membuat gempar. Kelompok ini dilaporkan menggantung mayat warga di depan umum di kota Herat, Afghanistan bagian barat.

Reuters melaporkan pihak berwenang membunuh empat orang warga yang diduga melakukan penculikan dan menggantung tubuh mereka agar mencegah orang lain melakukan hal serupa. Mereka terbunuh dalam baku tembak dengan aparat.

Menurut Wakil Gubernur Heart Sheh Ahmad Ammar gerombolan terdiri dari delapan orang berusaha menculik seorang pengusaha lokal dan putranya. Mereka bermaksud membawa keduanya ke luar kota.

"Namun mereka terlihat oleh patroli yang mendirikan pos-pos pemeriksaan di sekitar kota," katanya seperti dikutip dari cnbcindonesia.com, Minggu (26/9/2021).

"Jenazah mereka dibawa ke alun-alun dan digantung di kota sebagai pelajaran bagi para penculik lainnya."

Seorang sanksi mata mengatakan pengumuman memang datang di alun-alun kota. Disebutkan bagaimana otoritas meminta perhatian orang-orang.

"Ketika saya melangkah maju, saya melihat mereka membawa mayat di truk pickup, kemudian mereka menggantungnya di derek," kata warga Mohammad Nazir.

Sementara itu, rekaman mayat berlumur darah juga viral di media sosial. Ada catatan yang dipanjang bertuliskan "Ini adalah hukuman untuk penculikan".

Sebelumnya, dalam wawancara dengan Associated Press (AP), tokoh senior Taliban Mullah Nooruddin Turabi mengatakan kelompok itu akan mengembalikan hukuman qisas. Seperti amputasi untuk para pencuri dan eksekusi untuk mencegah penjahat.

Washington mengecam komentar Turabi tentang hukuman itu. AS mengatakan pengakuan dunia pada pemerintah yang dipimpin Taliban di Kabul, akan bergantung pada penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).

Ini bukan pertama kali penculikan terjadi. Mengutip kantor berita resmi Bakhtar, delapan penculik juga ditangkap dalam insiden terpisah di provinsi barat daya Uruzgan (*)

Editor : Redaksi