BERITABETA.COM, Ambon – Pemerintah Pusat (Pempus) mendistribusikan sebanyak 15.120 dus vaksin Covid-19 ke Provinsi Maluku. Vaksin Sinovac yang diproduksi Biofarma itu dikawal 2 personil Brimob Polda Maluku dari Jakarta hingga ke Kota Ambon.

Jumlahnya sebanyak 8 koli dan tiba  di Bandara Internasional Pattimura sekitar pukul 07.00 WIT dengan penerbangan Batik Air ID – 6179, Senin (04/01/2021).

Informasi yang dihimpun media ini, vaksin tersebut langsung dibawa ke Gudang Dinas Kesehatan Provinsi Maluku di kompleks Perumahan Dokter Karang Panjang Ambon.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr Meikyal Pontoh dikonfirmasi wartawan usai menerima kunjungan Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid 19 Kasrul Selang menyebutkan vaksin yang didistribusikan ke Ambon pada tahap pertama tercatat sebanyak 15.120 dus.

Vaksin tersebut diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (Nakes) se- Maluku yang berjumlah 14.135 orang.

“Proses pendistribusiannya  masih menunggu arahan dari kementerian. Tapi  direncanakan pada tanggal 14 Januari akan dilakukan vaksinasi awal serentak secara nasional untuk tenaga kesehatan,” ungkap Kadis Kesehatan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, secara total dibutuhkan waktu 15 bulan untuk pelaksanaan program vaksinasi mendatang. Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap kepada 181,5 juta orang dalam dua periode.

Total sudah ada 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac di Indonesia yang sedang menunggu emergency used authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan dalam program vaksinasi.

“Secara total kita membutuhkan waktu 15 bulan. Jadi 15 bulan  itu mulai Januari 2021 sampai Maret 2022,” jelas Nadia dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, seperti dikutip beritabeta.com dari kontan.co.id, Minggu (3/1/2021).

Periode pertama ditargetkan berlangsung dari Januari hingga April 2021 dan akan diprioritaskan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan serta 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi.

Kemudian periode kedua berlangsung selama 11 bulan yaitu April 2021 sampai Maret 2022 yang akan menjangkau jumlah masyarakat sisa dari periode pertama atau sekitar 162,8 juta orang.

Nadia optimistis program vaksinasi dapat mulai dilakukan di kuartal I 2021. Hal tersebut melihat dari perkembangan uji klinis di Turki dan Brasil yang memberikan hasil cukup baik dan juga uji di klinis tahap III vaksin Covid-19 di Bandung.

“Jadi kita rasanya cukup optimistis untuk bisa sesuai dengan jadwal atau pencatatan yang sudah kita susun bahwa vaksinasi ini bisa dimulai di minggu kedua atau ketiga Januari 2021,” imbuhnya.

Nadia menekankan, untuk Indonesia rentang program vaksinasi akan dilaksanakan dalam 15 bulan. Sedangkan vaksinasi di seluruh dunia diproyeksikan akan selesai dalam waktu 3,5 tahun (BB-DIO)