Wakil DPRD Maki Kabag Umum, Pelajar di SBT Gelar Demo Minta BK Bersikap

Mantan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini mengaku, dalam aksi demonstrasi tadi, Ketua DPRD Kabupaten SBT Noaf Rumau telah menerima tuntutan mereka untuk langsung didisposisi kepada BK untuk segera diproses sidang kode etik.
"Kami memberikan waktu kepada DPRD 3x24 jam. Jika belum ditindaklanjuti, kami akan datang dengan masa aksi yang lebih besar lagi," akuinya.
Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Gerindra SBT Costansius Kolatfeka saat dikonfirmasi mengaku, turut prihatin dan menyayangkan kejadian yang terjadi, sehingga menyita perhatian publik yang cukup mengganggu situasi ruang publik hari ini dengan tampilan yang tidak menarik.
"Selaku Ketua Fraksi dan Sekretaris DPC Partai Gerindra SBT menyampaikan permohonan maaf atas perkataan maupun perbuatan itu. Baik kepada pak Fauzi Saflut secara pribadi dan keluarga besarnya dan pihak terkait yang turut mengambil bagian pada saat itu yang tidak menyenangkan," akui Konstansius Kolatfeka.
Kolatfeka mengemukakan, terkait tuntutan pendemo soal sanksi-sanksi di DPRD dikembalikan kepada BK, karena ada mekanisme dan tahapan yang harus dilalui di lembaga legaslatif itu.
Sementara tuntutan yang dialamatkan kepada DPC Partai Gerindra SBT, dia menegaskan bahwa DPC tidak berkewenangan untuk memberikan sanksi kepada Ahmad Voth yang juga sebagai Ketua DPC Partai Gerindra SBT itu.
"Berdasarkan AD/ART, sehubungan dengan seorang kader Gerindra yang hari ini adalah anggota DPRD dan itu kewenangannya dikembalikan ke DPP. Nanti DPP dalam tuntutan seperti apa itu urusan DPP," tegasnya.
Seperti diberitakan sejumlah media, Ahmad Voth mengamuk dan nyaris memukul Kabag Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD SBT Fauzi Saflut.
Kericuhan terjadi saat sidang paripurna baru saja dibuka. Caci maki dilontarkan Ahmad Voth lantaran sidang berjalan tanpa menunggu kehadirannya.
Ahmad Voth mengeklaim sudah mengonfirmasi menghadiri rapat tersebut. Namun, Ketua DPRD Seram bagian Timur Noaf Rumauw yang memimpin sidang tidak menunggu Ahmad Voth. Merasa tidak dihargai, Ahmad Voth ngamuk dan nyaris memukul Fauzi Saflud (*)
Editor : Redaksi