BERITABETA.COM, Ambon – Puluhan warga asal Negeri Ouw dan Ulath Kecamatan Saparua Timur Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku, mengajak masyarakat Pulau Saparua khususnya dan Maluku umumnya agar tidak mudah terhasut dengan doktrin separatis FKM Republik Maluku Selatan [RMS].

Mereka mengajak masyarakat di wilayah Pulau Saparua untuk terus meningkatkan rasa nasionalisme serta memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Aksi cinta tanah air ini ditunjukkan oleh warga Negeri Ulath dan Ouw termasuk eks simpatisan FKM RMS, dalam sosialisasi cinta tanah air yang digelar oleh Pemerintah Kecamatan Saparua Timur di Kantor Camat setempat.

Kegiatan ini juga melibatkan 13 tokoh masyarakat dari berbagai kalangan termasuk warga eks simpatisan gerakan separatis FKM Republik Maluku Selatan atau RMS.

Sekretaris Camat Saparua Timur Marthinus Lekahena dalam amanatnya mengajak masyarakat utamanya peserta yang hadir dalam sosialisasi ini untuk terus menanamkan serta memupuk rasa cinta tanah air demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI].

Ia mengimbau masyarakat Pulau Saparua agar tidak mudah terhasut dengan paham separatis RMS. Sebab, doktrin gerakan [separatis] ini kapan pun dapat ditebar kepada masyarakat.

“Jika masyarakat tidak mampu menyaring paham separatis, maka akan terjebak dan ikut arus. Olehnya itu gerakan separatis apapun namanya harus dilawan,” anjur Marthinus Lekahena.

Ia menekankan, rasa cinta tanah air dan bangsa harus diaplikasikan dalam kehidupan sosial keseharian. Tujuannya agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan bujukan kelompok yang mengatasnamakan diri FKM RMS.

"Rasa nasionalis harus terus kita pelihara di lingkungan masyarakat, sehingga dengan sendirinya akan menghilangkan paham separatis di sekitar kita," timpal dia.

Pada kesempatan tersebut, peserta yang ikut sosialisasi khususnya eks FKM RMS, secara tegas menolak keberadaan FKM RMS di Pulau Saparua. Mereka berjanji untuk tetap setia kepada NKRI.

Beberapa eks simpatisan FKM RMS ikut berbicara dalam forum ini. Salah satunya adalah IS. Ia bangga dengan Pemerintah Kecamatan Saparua Timur yang telah melibatkan mereka untuk ikut sosialisasi cinta tanah air.

IS berharap, sosialisasi cinta tanah air terhadap masyarakat di Pulau Saparua dapat dilaksanakan dari tingkat desa bahkan ke RT/RW.

Eks anggota sepratis FKM RMS ini berjanji untuk tidak terlibat lagi dalam organisasi terlarang tersebut. IS juga bersedia membantu pemerintah untuk melawan gerakan separatis FKM RMS, yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab.

Sementara itu Ketua Daerah Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku Pulau Lease Leni Latul, juga mengajak masyarakat di Pulau Saparua agar tidak termakan dengan doktrin kelompok separtis, yang sering mengklaim diri sebagai negara alias pisah dari NKRI.

Ia menegaskan, klaim tersebut hanya dogma [doktrin] yang disampaikan oleh orang-orang yang tidak waras.

"Jangan mau dibodohi. Berpikir masa depan lebih baik, ketimbang melakukan gerakan yang bertentangan dengan hukum di NKRI," tegas Leni Latul.

Sosialisasi ini diakhiri dengan deklarasi menolak keberadaan gerakan separatis FKM RMS di wilayah Pulau Saparua. (BB)

 

Editor : Redaksi