BERITABETA.COM, Bula — Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) SBT, Sitti R. Meutia Manaban melakukan audiens dengan Direktur Bakti Kominfo, Fadhilah Mathar di Jakarta pada 17 September 2025.

Kepala Dinas Kominfo SBT, Sitti R. Meutia Manaban kepada wartawan di Bula, Senin (29/9/2025) mengungkapkan, kunjungan tersebut membahas dua agenda yakni terkait 20 titik Base Transceiver Station (BTS) yang diterminasi dan akses internet yang diputus kontraknya di pusat sekolah dan kesehatan.

"Hasil kunjungan ke Bakti bersama Bupati itu ada dua agenda, yaitu terkait dengan 20 titik BTS yang diterminasi dan akses internet yang diputus kontraknya, yaitu pusat sekolah dan kesehatan," ungkap Sitti R. Meutia Manaban.

Meutia membeberkan, 20 titik BTS itu meliputi Batuasa, Amar Laut, Likuratu, Wermaf, Artafela, Waru, Gah, Solan, Mising, Madak, Afang, Bitorik, Taa, Salagur Kota, Karai, Jembatan Basah, Salas, Kileser dan Waras-Waras itu telah disampaikan kepada pihak Bakti agar segera diaktifkan.

Menurutnya, kalau 20 titik BTS tersebut tidak diaktifkan kembali, maka wilayah-wilayah tersebut otomatis menjadi kategori daerah blank spot.

"Dikatakan oleh pihak bakti bahwa, akan dituning secepatnya dan diusahakan untuk tidak blank spot untuk tahun ini," bebernya.

Dia mengaku, pada daerah tersebut tidak memungkinkan untuk digangun BTS baru lantaran fasilitasnya sudah tersedia.

Langkah yang bisa dilakukan hanya melalui tuning dari BTS terdekat untuk menaikkan kapasitasnnya agar daerah blank spot itu bisa teratasi.

"Memang dituning itu langsung dari kementerian. Jadi langsung dituningnya dari kementerian, kasih naik kapasitasnya," akuinya.

Khusus untuk akses internet yang diputuskan kontraknya kata dia, itu akan dilakukan perpanjang di sekolah-sekolah. Sedangkan di Puskesmas sudah ada perjanjian dengan Kemenkes untuk diambil alih langsung.

"Jadi mungkin tidak diperpanjang itu untuk puskesmasnya, tapi untuk pihak sekolah akan diperpanjang," katanya.

Ia berujar, Bupati SBT dalam kesempatan audiens itu sangat berharap kepada pihak Bakti untuk mengapprove (menyetujui) permintaan Pemkab SBT terkait infrastruktur jaringan.

"Karena memang adanya efisiensi ini, daerah tidak bisa mengambil alih langsung terkait dengan BTS dan jaringan. Sekitar bulan Desember sudah ada tuning untuk 20 titik yang diputus kontraknya," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi