BERITABETA.COM, Bula — Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Abdul Mukti Keliobas menyampaikan komitmennya untuk membawa Kabupaten SBT  keluar dari status sebagai daerah dengan kemiskinan ekstrem di Provinsi Maluku.

Komitmen tersebut diungkapkan saat menyampaikan Nota Pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD SBT, Senin malam (8/11/2021).

Keliobas membeberkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBT dengan kepercayaan dan keyakinan terhadap semakin membaiknya kondisi negara, akan membangun optimisme dan kebulatan tekad untuk mencapai progres pembangunan daerah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kita harus segera bangkit dan setara dengan 10 kabupaten/kota di Maluku. SBT harus mampu meninggalkan status daerah tertinggal, daerah dengan kemiskinan ekstrem, kabupaten dengan indeks pembangunan rendah dan penyumbang angka kemiskinan dalam data statistik Provinsi Maluku," ungkap Keliobas

Bupati dua periode itu menegaskan, penetapan berbagai indikator pembangunan seperti pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia (IPM), penurunan tingkat pengangguran, penurunan angka kemiskinan, ratio dan pendapatan per kapita kabupaten ditargetkan harus membaik dan tumbuh secara berkelanjutan.

Untuk itu, dia meminta agar semua keunggulan komparasi Sumber Daya Alam (SDA) yang tersebar di lima belas kecamatan harus segera dikelola secara baik untuk kesejahteraan masyarakat dan daerah.

"Perencanaan 2021-2026 harus menjadi titik balik kemajuan rakyat SBT, kita harus mampu menunjukkan bahwa kita lebih baik dari apa yang selama ini dilihat dari luar," tegasnya.

Politisi Partai Golkar itu juga menandaskan, untuk merealisasikan rencana pembangunan lima tahun tahun sebagai pengejewantahan visi dan misi pembangunan merupakan hal yang tidak mudah.

Dia mengaku, saat ini semua daerah diperhadapkan pada berbagai situasi politik nasional, tekanan ekonomi global, pandemi Covid-19, perubahan regulasi yang sangat cepat serta laju perkembangan teknologi di era digital sebagai tantangan.

Menghadapi situasi tersebut lanjut dia, dibutuhkan konsistensi dan kerja keras setiap elemen pelaku pembangunan, baik eksekutif, para legislator daerah, stakehoder, swasta dan masyarakat harus bahu membahu menyatukan semua potensi dan kekuatan.

"Mari kita bahu membahu menyatukan semua potensi dan kekuatan untuk menjadikan tantangan tersebut menjadi peluang dalam bergerak maju demi mencapai indikator utama pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat SBT," tutupnya.

Berdasarkan data yang dihimpun beritabeta.com menyebutkan, di Provinsi Maluku terdapat lima kabupaten yang masuk dalam persentase tingkat kemiskinan ekstrem.

Lima kabupaten tersebut  terdiri dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dengan tingkat kemiskinan ekstrem 18,76 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 21.270 jiwa, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dengan tingkat kemiskinan ekstrem 13,65 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 13.660 jiwa.

Kemudian, Kabupaten Maluku Tengah dengan tingkat kemiskinan ekstrem 10.53 persen jumlah dan penduduk miskin ekstrem 39.400 jiwa. Selanjutnya  Kabupaten Seram Bagian Timur dengan tingkat kemiskinan ekstrem 12,73 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 14.750 jiwa, serta Kabupaten Maluku Barat Daya dengan tingkat kemiskinan ekstrem 14,43 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 10.580 jiwa (*)

Pewarta : Azis Zubaedi